Suara.com - Bali United gagal meraih hasil maksimal di awal musim Liga 1. Melakoni empat pertandingan, tim berjuluk Serdadu Tridatu hanya mampu mendulang enam poin dan masih tertahan di posisi delapan klasemen sementara.
Menang dua kali dan tumbang dua kali dari empat laga, menjadi awal musim yang buruk bagi Bali United sejak 2017 silam. Seperti halnya musim ini, di tahun 2017 Serdadu Tridatu hanya mengumpulkan enam poin, hasil dari dua kemenangan dan kekalahan.
Hasil musim ini pun sangat berbeda dengan dua musim terakhir saat Bali United menjadi juara. Pada musim 2019 dan 2021/2022, Bali United sama-sama menorehkan tiga kemenangan dan satu kali imbang.
Desakan yang meminta pelatih Stefano Cugurra hengkang dari Bali United pun kembali menggema, sama seperti saat Bali United gagal di AFC Cup 2022.
Namun pelatih yang akrab disapa Teco itu enggan memikirkan desakan tersebut. Dia justru merasa Bali United tetap favorit juara di akhir musim karena empat laga awal belum menentukan apapun.
"Hasil dari empat pertandingan belum menggambarkan persaingan juara. Kompetisi masih panjang. Semua tim berpeuang juara, termasuk Bali United," kata Teco dikutip laman Liga Indonesia Baru, Selasa (16/8/2022).
Teco kini fokus menatap laga pekan ke-5 menghadapi PS Barito Putera, Kamis (18/8/2022) mendatang.
"Kami masih latihan seperti biasa. Mudah-mudahan Bali United bisa menang dan dapat hasil positif lagi," tuturnya.
Kekalahan atas Arema FC pada pekan ke-4 diakuinya tidak mengganggu kondisi skuat Bali United. Eber Bessa dan kawan-kawan tetap bekerja keras demi meraup poin penuh pada pertandingan berikutnya.
Baca Juga: Persib Bandung Asah Penyelesaian Akhir Jelang Hadapi PSS Sleman
"Yang pasti kami masih harus kerja keras di latihan. Semoga tidak ada lagi kesalahan-kesalahan yang dibuat di lini belakang," pungkasnya.