Suara.com - Kesuksesan Bima Sakti membawa timnas Indonesia U-16 meraih gelar juara Piala AFF U-16 2022 tak lepas dari usaha belajar dari para tokoh pelatih top dunia.
Sebagai jebolan PSSI Primavera yang sukses berkarier sebagai pelatih tim nasional Indonesia, jejak Bima Sakti tak lepas dari polesan para tokoh sepak bola dunia.
Bima Sakti memulai karier kepelatihan tak lama setelah pensiun sebagai pemain. Dia gantung sepatu usai membela Persiba Balikpapan pada 2016 silam.
Setelahnya, Bima menjadi asisten pelatih Persiba saat itu, Jaino Matos meskipun ilmu kepelatihannya tak hanya didapat dari satu orang saja.
Ilmu sepak bola Bima didapat pertama kali saat usianya masih belasan tahun, tepat ketika PSSI mengirim para anak muda berbakat menjalani pelatihan di Tafarone, Italia.
Para pemain yang rata-rata berusia di bawah 18 tahun masuk dalam kompetisi junior, Lega Calcio Primavera (U-21) dan dikenal dengan tim PSSI Primavera.

Dengan bantuan Sampdoria, yang saat itu ditangani Romano Matte, diasisteni Danur Windu dan Harry Tjong, serta sosok legendaris Swedia, Sven-Goran Eriksson.
Para anak muda ini digembleng, hingga menghadirkan tokoh-tokoh ternama sepak bola Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy, Yeyen Tumena, Alexander Pulalo hingga Indriyanto Nugroho.
Bima adalah sosok yang mahir dalam penggunaan bahasa Italia dan Spanyol, tak heran ia salah satu yang ditunjuk sebagai asisten Luis Milla ketika melatih timnas Indonesia.
Baca Juga: Bangga, Jokowi Anggap Keberhasilan Indonesia Juara Piala AFF U-16 sebagai Kado HUT Ke-77 RI
Sekali lagi, Bima Sakti mendapat ilmu pengetahuan sepak bola dari sosok legendaris Liga Spanyol, kualitasnya pun diakui Luis Milla usai meraih gelar juara Piala AFF U-16 2022.