Suara.com - Indahnya momen ketika mengangkat trofi juara turnamen perlahan membayangi tim nasional U-16 Indonesia setelah berhasil melaju ke semifinal Piala AFF U-16 2022.
Namun, sebelum angan-angan itu menjadi nyata, skuad berjuluk "Garuda Asia" tersebut harus melewati Myanmar pada pertandingan babak empat besar, Rabu (10/8/2022), di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, mulai pukul 20.00 WIB.
Pelatih timnas U-16 Indonesia Bima Sakti pun meminta para pemainnya untuk fokus menatap pertandingan tersebut. Meski di atas kertas lawan bisa ditaklukkan, Myanmar sama sekali tak bisa diremehkan.
![Latihan Timnas Indonesia U-16 jelang laga semifinal, Selasa (9/8/2022) pagi. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/09/57954-latihan-timnas-indonesia-u-16.jpg)
Pada Grup C Piala AFF U-16 2022, Myanmar keluar sebagai juara grup. Di sana, mereka tak pernah kalah dari tiga pertandingan, dengan catatan dua kali menang dan sekali imbang.
Myanmar secara mengejutkan menundukkan Australia 3-2, lalu menahan seri Malaysia 1-1. Pada laga terakhir, yang menjadi penentuan kelolosan ke semifinal, mereka menundukkan Kamboja 1-0.
Secara taktik, Myanmar sejatinya tidak terlalu menonjol. Akan tetapi, mereka mengimbanginya dengan permainan ngotot dan pantang menyerah.
Anak-anak asuh Aung Zaw Myo tidak membiarkan lawan-lawan mereka nyaman dengan bola. Mereka konsisten menekan lawan dan hal itu membuat Myanmar unggul 2-0 atas Australia sampai menit ke-24 kala kedua tim bersua sebelum akhirnya menang 3-2.
Bima Sakti menyebut gaya bermain Myanmar itu sebagai bentuk militansi. Bagi dia, mentalitas itu mirip dengan apa yang ditunjukkan Vietnam dan Thailand.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bima menyiapkan pemainnya untuk tampil tenang dalam pertandingan. Arkhan Kaka dan kawan-kawan harus disiplin dengan strategi dan fokus lantaran Myanmar dapat melakukan serangan cepat saat menguasai bola.
Baca Juga: Egy Maulana dan Witan Sulaeman Jadi Rival di Liga Slovakia, Asnawi Mangkualam Beri Respons Kocak
"Kami mesti bermain lebih sabar dan rapi. Jangan melakukan kesalahan yang tidak perlu. Pemain belakang pun harus tetap memerhatikan penyerang Myanmar. Kami tak boleh terlena ketika menyerang ke wilayah mereka," ujar Bima.