Pengamat: Timnas Indonesia U-16 Setara Jerman dan Spanyol, tapi....

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 09 Agustus 2022 | 08:43 WIB
Pengamat: Timnas Indonesia U-16 Setara Jerman dan Spanyol, tapi....
Pemain Timnas Indonesia U-16 Narendra Tegar Islami (kedua kanan) berebut bola dengan pemain Timnas Vietnam U-16 Nguyen Cong Phuong (kanan) pada laga AFF U-16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (6/7/2022). [ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Save Our Soccer (SOS) yang juga pengamat sepak bola, Akmal Marhali menilai timnas Indonesia U-16 punya kualitas begitu baik bahkan mungkin setara dengan timnas Jerman dan Spanyol.

Hal itu disampaikan Akmal Marhali setelah timnas Indonesia U-16 mengunci tiket semifinal Piala AFF U-16 2022 sebagai juara Grup A usai membungkam timnas Vietnam U-16 di matchday terakhir atau penentuan, Sabtu (6/8/2022) lalu.

Dalam laga di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta itu, Garuda Asia asuhan Bima Sakti itu sempat tertinggal satu gol sebelum melakoni comeback 2-1 guna merebut kemenangan.

Kemenangan atas Vietnam disebut Akmal Marhali jadi cermin bahwa di level kelompok umur, Indonesia memiliki begitu banyak pemain bertalenta dan mumpini.

Baca Juga: Dukung Timnas Indonesia U-16 Juara Piala AFF U-16 2022, Fakhri Husaini Sampaikan Wejangan

“Ini adalah gambaran bagaimana pemain muda Indonesia sangat potensial dan bisa bersaing di level tinggi," ujar Akmal Marhali dikutip dari The Thao247, Selasa (9/8/2022).

"Tak hanya Vietnam, Indonesia juga bisa bersaing dengan negara-negara di Eropa misalnya seperti Spanyol, Italia, Jerman dan negara-negara sepakbola maju lainnya."

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali (kanan) bersama Isa Bajaj. [@akmalmarhali/Instagram]
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali (kanan) bersama Isa Bajaj. [@akmalmarhali/Instagram]

Namun, Akmal Marhali menegaskan bahwa sinar terang para pesepak bola Indonesia di kelompok umur ini, belum tentu bisa terus dijaga hingga mereka memasuki level profesional.

Menurut Akmal Marhali, situasi "layu sebelum berkembang" begitu sering terjadi di Indonesia di mana para pemain yang potensial di usia muda justru gagal mencapai kemampuan terbaiknya saat dewasa.

Menurut Akmal Marhali, PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia harus mencari solusi agar fenomena negatif tersebut bisa diminimalisir demi munculnya pemain-pemain berkualitas tak hanya di level junior tetapi juga senior.

Baca Juga: Egy Maulana Vikri Dirumorkan Kembali ke Liga Slovakia Gabung Rival FK Senica

“Jika momentum ini terus berlanjut, kami akan memiliki tim yang kuat di masa depan. Di sisi lain, ketika Anda tidak tertarik [membenahi--Red], akan sulit untuk memiliki tim Indonesia yang kuat. Karena nanti akan ada kerusakan, kesalahan dalam perjalanan perkembangan pemain-pemain muda," ujar Akmal.

"Masalahnya, ketika pemain masih muda, performanya bagus, tetapi saat memasuki permainan profesional, mereka menjadi tumpul. Masalah seperti ini, PSSI harus mencari jalan keluarnya," tutupnya.

Situasi yang disebutkan Akmal Marhali bisa dilihat dalam karier para pemain timnas Indonesia U-19 yang berhasil menjuarai Piala AFF U-19 2013 silam.

Saat itu, tim yang diasuh pelatih Indra Sjafri tersebut, tampil begitu luar biasa. Namun, ketika memasuki usia dewasa, mayoritas dari mereka justru bertumbangan dan tenggelam begitu saja.

Tercatat, hanya Evan Dimas Darmono yang lumayan konsisten tampil di level tertinggi sepak bola Indonesia pasca membantu Garuda Nusantara menjuarai Piala AFF U-19 2013 silam. Dia tak hanya jadi andalan di klub, tetapi juga timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI