Suara.com - Mauricio Pochettino membantah Kylian Mbappe memiliki peran atas keputusan Paris Saint-Germain (PSG) memecatnya akhir musim lalu. Dia menyebut, keputusan itu lebih merupakan instruksi dari presiden klub, Nasser Al-Khelaifi.
Kepergian Mauricio Pochettino terjadi pada Juni lalu setelah rumor pemecatannya sudah begitu deras digaungkan seiring gagalnya juru taktik Argentina itu mengantarkan PSG menjuarai Liga Champions.
Kylian Mbappe, yang akhirnya bertahan di PSG guna memberi harapan palsu kepada Real Madrid, disebut-sebut jadi dalang kepergian Maruicio Pochettino. Sang pemain dikabarkan mendapat lebih banyak kuasa dalam kontrak terbarunya di Paris.
Namun, Kylian Mbappe membantah kerasa tuduhan itu lewat media sosial dan Mauricio Pochettino kini mendukung sanggahan dari mantan anak asuhnya tersebut.
“Apa yang saya pikir adalah bahwa PSG telah melakukan segala kemungkinan untuk mempertahankan Kylian dan saya juga setuju dengan itu," kata Mauricio Pochettino dikutip dari Goal Internasional, Selasa (2/8/2022).
“Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia sepak bola saat ini dan saya pikir PSG, yang memiliki semua sumber daya untuk melakukannya, telah meyakinkannya untuk bertahan. Tapi saya tidak berpikir Kylian [Mbappe] adalah orang yang merancang proyek baru tim [untuk melihat saya pergi]."
Lebih jauh, Pochettino coba menjauhkan Mbappe dari isu tersebut dengan mengatakan bahwa proyek baru PSG adalah keinginan dan keputusan dari petinggi klub, dalam hal ini Presiden Nasser Al-Khelaifi.
"Mereka yang memerintah, dalam hal ini presiden, adalah mereka yang akan berpikir bahwa hal yang paling nyaman adalah proyek baru di klub," jelas Pochettino.
Kendati dianggap gagal membawa PSG berjaya di kompetisi Eropa, Mauricio Pochettino cukup berhasil menjaga dominasi Les Parisiens di kompetisi domestik.
Baca Juga: Tinggalkan RB Leipzig, Nordi Mukiele Segera Merapat ke PSG
Sejak ditunjuk sebagai pelatih PSG pada Januari 2021 lalu, Pochettino berhasil membawa timnya meraih tiga trofi domestik yakni Ligue 1 2021/2022, Piala Prancis (2020/2021) dan Piala Super Prancis 2020/2021.
"Saya pikir itu sangat positif. Pengalaman harus selalu dikapitalisasi dan [kita harus] belajar darinya," kata Pochettino terkait kiprahnya singkatnya di Paris Saint-Germain.
“Kami adalah makhluk rasional yang harus berpikir seperti itu. Dalam aspek olahraga, kami telah memenangkan Piala, Piala Super, dan liga dalam satu setengah tahun."
"Tapi jelas bahwa proyek PSG adalah memenangkan Liga Champions dan segalanya yang bukan merengkuh trofi Liga Champions selalu bisa dianggap sebagai kegagalan."
"Bagaimanapun, ini adalah kegagalan 50 tahun, tidak hanya musim lalu, karena PSG, terutama dalam sepuluh, sebelas tahun terakhir, dengan kedatangan pemilik baru, memiliki tujuan untuk memenangkan Liga Champions," pungkasnya.