Suara.com - Sejumlah klub luar negeri yang dimiliki oleh orang Indonesia bisa menjadi opsi terbaru bagi Witan Sulaeman yang telah resmi meninggalkan klub Liga Polandia, Lechia Gdansk.
Seusai resmi berpisah dengan Lechia Gdansk, hal itu berarti bahwa Witan Sulaeman berstatus tanpa klub. Teka-teki soal pelabuhan baru sang pemain menjadi menarik untuk dibahas.
Sebelumnya, pada Selasa (26/7/2022), Lechia Gdansk mengumumkan kedua pemainnya yakni Witan Sulaeman dan Rafal Kobryn telah mengakhiri kontrak dengan klub.
"Rafal Kobryn dan Witan Sulaeman mengakhiri kontrak dengan kesepakatan bersama. Kedua pemain ini bebas mencari klub baru," bunyi pernyataan Lechia Gdansk seperti dikutip dari laman resmi klub.
Baca Juga: Jejak Karier Kurniawan Dwi Yulianto hingga Resmi Jadi Asisten Pelatih Como
Witan Sulaeman memutuskan hengkang usai kesulitan menembus tim ini. Diketahui, sejak bergabung pada September 2021, pemain Timnas Indonesia itu belum pernah debut dengan Bialo-Zieloni.
Sejauh ini, ada sejumlah klub luar negeri yang statusnya dimiliki oleh orang Indonesia. Klub-klub ini bisa menjadi alternatif selanjutnya bagi Witan Sulaeman.
Berikut Suara.com menyajikan tiga klub luar negeri yang bisa diperkuat Witan Sulaeman:
1. Brisbane Roar (Australia)
Brisbane Road merupakan klub profesional yang berkompetisi di A League, alias kasta tertinggi Liga Australia. Klub yang berbasis di Brisbane, Queensland, ini dimiliki oleh Bakrie Group.
Baca Juga: 5 Pemain Timnas Indonesia yang Cetak Banyak Gol di Era Shin Tae-yong, Salah Satunya Hokky Caraka
Saat ini, orang kepercayaan dari Bakrie Group yang ditunjuk untuk memimpin Brisbane Roar ialah Rahim Soekasah. Dia sempat mengutarakan bahwa Bakrie Group memiliki 100 persen saham klub tersebut.
Meskipun demikian, Nirwan Bakrie, salah satu pemilik Bakrie Group, tidak pernah muncul ke permukaan, termasuk saat berstatus sebagai pemilik Persija Jakarta.
2. Como FC (Italia)
Como FC, klub yang sukses promosi di Serie B, sebelumnya ramai diperbincangkan dan diberitakan setelah menunjuk legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, sebagai asisten pelatih.
Sebagai informasi, Como FC merupakan klub asal Italia yang berkompetisi di Serie B atau kasta kedua di Italia. Klub ini ternyata dimiliki oleh Grup Djarum, perusahaan yang didirikan oleh Michael Bambang Hartono.
Grup Djarum mengakuisisi Como 1907 pada 2019 lalu dan berhasil menjuarai Serie C musim 2020/21 dan berhak promosi ke Serie B.
Meski dimiliki orang Indonesia, para pesepak bola lokal termasuk Witan Sulaeman sepertinya bakal sulit untuk bisa bergabung lantaran ada aturan di Serie B di mana pemain non Uni Eropa (EU) harus bermain di Serie A atau juara Serie D terlebih dulu untuk bisa bergabung.
3. Tranmere Rovers(Inggris)
Klub asal Inggris yang berkompetisi di EFL League Two, alias kasta keempat di Liga Inggris, Tranmere Rovers, juga berstatus sebagai klub milik orang Indonesia.
Sosok yang dimaksud ialah Wandi Wanandi. Orang ini merupakan salah satu Direktur di Santini Group. Perusahaan ini sudah memiliki saham di Tranmere Rovers sejak tahun 2019.
Sebagai informasi, Wandi Wanandi merupakan putra Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi.
Kontributor: Muh Adif Setiawan