Ketertarikan Sheva Imut menekuni dunia sepak bola muncul berkat ayahnya. Sebab, dia belajar dan mengenal permainan kulit bundar itu dari Sang Ayah.
Sejak masih kecil, Sheva mengakui bahwa dirinya tak memiliki teman perempuan. Kebanyakan teman sebayanya laki-laki. Oleh karena itu, dia sering diajak bermain sepak bola di kampungnya.
Ketika menyaksikan ayahnya bermain futsal bersama teman-temannya, Sheva yang diajak menonton dari pinggir lapangan justru semakin tertarik.
Saat memasuki kelas satu Sekolah Menengah Atas (SMA), dia pun meminta untuk didaftarkan di sekolah sepak bola (SSB). Namun, permintaan itu ditolak ayahnya karena mendukungnya untuk menekuni pencak silat.
Sebetulnya, Sheva sejak kecil mengidolakan klub kebanggaan ayahnya, Persebaya Surabaya. Dia pun sempat bergabung dengan klub asal Kota Pahlawan tersebut, yakni Persebaya Putri.
Namun, menjelang Liga 1 Putri 2019, tak ada kabar dari timnya. Sheva akhirnya memilih untuk bergabung ke klub rival, Arema FC Putri.
Selama mengikuti ajang Liga 1 Putri 2019, Sheva Imut sukses mencatatkan 10 gol Padahal, saat itu usianya baru menginjak 16 tahun. Jumlah ini mengantarkannya menjadi pencetak gol terbanyak di skuad Ongis Kodew.
Sayangnya, jumlah ini tak lantas mengantarkan Sheva jadi top scorer Liga 1 Putri 2019. Sebab, saat itu koleksinya kalah dari Insyafadya Salsabila, pemain Persikabo Putri yang membukukan 14 gol.
Kontributor: Muh Adif Setiawan
Baca Juga: Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan: Tidak Ada Lagi Tiket Dijual di Stadion