Pakar sepak bola Belanda James Rowe mengatakan: "Martinez telah membuat kesan yang cukup baik di Amsterdam sejak pindah ke Ajax dari Defensa y Justicia dan dia berhasil, menjadi bagian dari tim yang mengalahkan PSV 2-0 di Johan Cruyff Shield 2019."
"Yang langsung menonjol adalah ketenangannya saat menguasai bola, percaya diri di tengah pertahanan dan jangkauan umpannya yang luas."
Selain aspek bertahan, Martinez nyatanya juga punya andil untuk lini serang timnya. Bersama Ajax musim lalu, dia terlibat dalam empat gol (satu gol dan tiga assist), sama banyaknya dengan pemain bertahan United lainnya.
Terlepas dari julukannya, ia hanya dihadiahi enam kartu kuning dalam 36 pertandingan di semua kompetisi musim lalu, lebih sedikit dari Luke Shaw (11) dan Maguire (sembilan) dan sama dengan Diogo Dalot. Raphael Varane, sebaliknya, hanya mendapat kartu kuning sekali.
Dalam kutipan yang dilaporkan di Mirror bulan ini, Martinez mengatakan: "Saya disebut carnicero - Tukang Jagal - dari Amsterdam. Kami orang Argentina melakukan segalanya dengan penuh semangat dan ketika saya pergi ke lapangan saya berjuang untuk setiap bola. Jika saya harus melangkahi mayat, saya akan melakukannya."
"Saya ingin memenangkan setiap situasi 50-50 karena saya tahu bahwa saya berjuang untuk menafkahi setiap anggota keluarga dan untuk teman-teman saya."
"Itulah perasaan yang saya miliki - dan setiap orang Argentina miliki. Ini adalah jenis motivasi yang tidak bisa saya dapat jelaskan."
Posisi mana yang cocok untuk Lisandro Martinez di Manchester United?
Martinez menjadi salah satu dari enam bek tengah senior di Old Trafford, bersama dengan kapten Maguire, Varane, Victor Lindelof dan Eric Bailly dan Phil Jones yang sering cedera.
Baca Juga: Bakal Digaji Rp4,14 Triliun, Cristiano Ronaldo Tolak Tawawan Klub Asal Arab Saudi
Kedatangan Martinez bisa membuat lini belakang Manchester United memiliki lebih banyak opsi mengubah komposisi pemain. Ten Hag lebih memilih formasi 4-3-3, jadi kemungkinan hanya ada ruang untuk dua bek tengah.