Suara.com - Manchester United telah setuju untuk mengontrak bek Ajax Amsterdam, Lisandro Martinez dengan mahar 57 juta poundsterling (sekitar Rp1 Triliun). Sang pemain akan menjalani tes medis untuk kemudian menandatangani kontrak dengan Setan Merah.
Lalu siapa sebenarnya Lisandro Martinez, bek asal Argentina yang dijuluki "Jagal dari Amsterdam" itu? Berikut ringkasan performanya dibandingkan para bek-bek Manchester United lain.
Lisandro Martinez bukanlah sosok asing untuk manajer anyar Manchester United, Erik ten Hag. Dia memenangkan dua gelar Eredivisie dalam tiga musim di bawah juru taktik asal Belanda itu ketika sama-sama di Ajax.
Meskipun hanya memiliki tinggi 1,75 meter yang bisa dibilang mungil untuk ukuran seorang bek tengah, Lisandro Martinez nyatanya punya statistik mentereng yang mungkin bikin pemain lini belakang Manchester United minder.
Ya, melansir BBC Sport, Lisandro Martinez memenangkan lebih banyak duel udara di liga daripada Harry Maguire musim lalu, dan memenangkan bola lebih banyak dari bek Setan Merah manapun.
Merujuk data Opta yang disajikan BBC Sport, Martinez musim lalu rata-rata memenangi duel udara hampir empat kali perlaga, jauh lebih baik ketimbang seluruh bek Manchester United.
Sementara perihal tekel, Martinez musim lalu mencatatkan rata-rata hampir 2,5 tekel per pertandingan, lebih baik dari semuaa bek tengah Manchester United, dan hanya kalah dari para bek sayap yakni Alex Telles (hampir 3,0), Diogo Dallot (hampir 3,0) dan Aaron Wan-Bissaka (diatas 2,5).
Selain itu, Martinez juga berperingkat lebih tinggi dari pemain bertahan United lainnya per 90 menit di liga untuk operan, operan ke depan, intersepsi dan penguasaan bola yang dimenangkan musim lalu.
Meskipun tujuh inci lebih pendek dari Maguire - dan bermain enam pertandingan liga lebih sedikit karena cedera - Martinez masih berhasil memenangkan 80 duel udara dengan Maguire 75.
Baca Juga: Bakal Digaji Rp4,14 Triliun, Cristiano Ronaldo Tolak Tawawan Klub Asal Arab Saudi
Statistik Martinez memang lebih hebat dengan rekan-rekan barunya, meskipun harus diingat bahwa ia bermain di Eredivisie Belanda, liga yang menempati peringkat ketujuh dalam tabel koefisien UEFA.