Alasan Cristiano Ronaldo Tak Laku di Bursa Transfer Musim Panas 2022

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 16 Juli 2022 | 23:00 WIB
Alasan Cristiano Ronaldo Tak Laku di Bursa Transfer Musim Panas 2022
Ekspresi penyerang Manchester United, Cristiano Ronaldo pada laga Liga Inggris kontra Brighton yang rampung Minggu (8/5/2022) dini hari WIB. [GLYN KIRK / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berikut sederet alasan mengapa seorang Cristiano Ronaldo malah tak laku di bursa transfer musim panas 2022 usai dirumorkan angkat kaki dari Manchester United.

Bukan lagi rahasia jika Cristiano Ronaldo dikabarkan akan segera pergi dari Manchester United. Kabar ini santer terdengar sepanjang bursa transfer musim panas 2022 ini.

Mega bintang berusia 37 tahun itu bahkan secara terang-terangan telah menunjukkan keinginannya angkat kaki dari Old Trafford.

Ronaldo tak kunjung bergabung dalam latihan pramusim Man United dan juga tur pramusim di bawah arahan pelatih anyar, Erik ten Hag.

Baca Juga: Frenkie de Jong Tak Ingin Gunakan Nomor Punggung 14 Jika di Manchester United

Sikapnya yang memilih abai akan latihan dan tur pramusim Man United disebutkan untuk membuat keinginannya pergi terkabul.

Keinginan Ronaldo pergi dari Man United sendiri tak lepas dari kondisi klub berjuluk The Red Devils itu, yang harus tampil di Liga Europa musim depan.

Pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo. (Twitter / @Dominicksalamb1)
Pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo. (Twitter / @Dominicksalamb1)

Ronaldo yang dikenal sebagai pemain ambisius, enggan berkompetisi di ajang itu dan memilih hijrah untuk bergabung ke klub yang bermain dan bersaing untuk menjuarai Liga Champions.

Alhasil, nama Ronaldo dirumorkan akan bergabung Chelsea dan Bayern Munich yang baru kehilangan Romelu Lukaku dan juga Robert Lewandowski.

Akan tetapi, kedua klub itu justru secara terang-terangan menolak penandatanganan Ronaldo yang punya label sebagai bintang besar.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Tolak Tawaran Gaji Rp4,14 Triliun dari Klub Arab Saudi

Selain dua klub itu, ada pula klub Arab Saudi yang siap merekrut Ronaldo dan memberikannya bayaran yang fantastis.

Namun tawaran ini ditolak sang mega bintang yang merasa dirinya tetap kompetitif meski hampir berusia kepala empat. Selain itu, tak ada klub besar atau klub mapan yang bersedia merekrutnya.

Ada beberapa alasan mengapa Ronaldo kini tak laku di bursa transfer kendati memiliki nama mentereng di sepak bola.

Kira-kira, apa saja alasan tersebut?

1. Usia

Faktor usia menjadi salah satu penyebab mengapa seorang Cristiano Ronaldo kehilangan banyak peminat di bursa transfer.

Saat ini, Ronaldo telah berusia 37 tahun. Kendati fisiknya masih prima, banyak yang meyakini dirinya telah melewati masa kejayaannya.

Dengan usia yang telah 37 tahun tersebut, Ronaldo pun tergolong pemain senja. Sehingga, fisiknya lebih rentan akan cedera dan kelelahan.

Hal ini dirasa akan berimbas kepada performa tim yang jelas akan bergantung padanya dalam menciptakan gol.

2. Gaji

Faktor gaji juga menjadi penyebab mengapa tak banyak klub yang tertarik memboyong Cristiano Ronaldo di bursa transfer musim panas ini.

Dilansir dari laman Spotrac, Ronaldo mengantongi bayaran mencapai 510 ribu poundsterling per pekannya atau sekitar Rp9 miliar.

Gaji tersebut membuatnya sebagai pemain dengan bayaran termahal di Premier League, melebihi nama-nama seperti Kevin De Bruyne dan Mohamed Salah.

Besarnya gaji ini membuat banyak tim berpikir dua kali, apakah pantas memberikan bayaran begitu besar bagi seorang pemain yang telah berusia 37 tahun?

3. Gaya Bermain

Setiap tim memiliki taktik yang berbeda-beda. Namun sepak bola modern saat ini, terutama untuk tim-tim besar, banyak memainkan Pressing ketat.

Gaya bermain yang memainkan Pressing dari daerah pertahanan lawan ternyata jauh berbeda dengan gaya bermain Cristiano Ronaldo.

Dilansir dari laman FBRef, Ronaldo menjadi pemain paling malas, yakni hanya melakukan Pressing sebanyak 6,54 kali per 90 menit.

Gaya permainan Ronaldo yang hanya mengandalkan penyelesaian akhir dirasa tak efektif, sehingga kehadirannya kelak dianggap akan merusak skema permainan tim, termasuk Man United di bawah Erik ten Hag.

Kontributor: Felix Indra Jaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI