Suara.com - Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menegaskan bahwa mereka mengikuti pemerintah soal penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.
"Kami akan mengikuti apa yang menjadi arahan pemerintah," ujar Direktur Operasional LIB Sudjarno di Kantor LIB, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Salah satu yang dipertimbangkan, Sudjarno melanjutkan, adalah soal kewajiban vaksin penguat (booster).
Untuk sementara, LIB belum bergeser dari kewajiban menerima vaksin dosis lengkap untuk penonton di Liga 1 Indonesia terkini. Akan tetapi, ketentuan itu bisa berubah jika nantinya ada regulasi dari pemerintah.
Baca Juga: LIB: Persija Ajukan Stadion Patriot, JIS dan SUGBK untuk Liga 1 2022/2023
"Kalau memang harus 'booster', akan kami ikuti," tutur Sudjarno.
Namun, khusus untuk tim peserta Liga 1 dan Liga 2, LIB meminta agar semua personel mereka, mulai dari jajaran manajemen, pemain hingga ofisial, diberikan vaksin penguat sebelum berkompetisi.
Hal itu demi mengurangi dampak penyebaran COVID-19 di liga dan memudahkan tim melakukan perjalanan antarkota.
"Kami menyurati klub Liga 1 dan Liga 2 dan memohon semuanya agar divaksin 'booster agar jangan sampai ada kendala," kata Sudjarno.
Liga 1 Indonesia akan diikuti oleh 18 tim, di mana tiga di antaranya yakni Persis, RANS Nusantara FC dan Dewa United berstatus sebagai tim promosi.
Baca Juga: Hasrat Brian Fatari Bawa Persipura Kembali ke Kasta Tertinggi Sepakbola Indonesia
Tidak seperti musim 2021-2022 yang berformat seri dan berlangsung dalam wilayah klaster, Liga 1 Indonesia 2022-2023 akan kembali ke sistem sebelum pandemi COVID-19, dengan kandang-tandang, termasuk dapat dihadiri penonton di stadion dengan jumlah sesuai level PPKM di wilayah masing-masing.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak soal protokol kesehatan. Nantinya juga ada rapat koordinasi PSSI, LIB dengan Kemenpora, Kemenkes, Satgas COVID-19 dan Mabes Polri," tutur Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita.