Pelatih PSS Sleman Jadikan Piala Presiden Pelajaran Berharga

Reky Kalumata Suara.Com
Rabu, 13 Juli 2022 | 05:37 WIB
Pelatih PSS Sleman Jadikan Piala Presiden Pelajaran Berharga
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro (kanan) bersama Kiper PSS M Ridwan. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro menjadikan Piala Presiden 2022 yang mengantarkan tim asuhannya sampai babak semifinal sebagai pembelajaran berharga menatap Liga 1 2022/2023.

PSS harus mengakui ketangguhan Borneo FC di dua leg semifinal Piala Presiden setelah kalah 0-2 di leg pertama yang berlangsung di kandang, dan 0-4 di leg kedua Samarinda.

"Hasil pertandingan ini menjadi pembelajaran bahwa kualitas tim PSS harus diperbaiki," kata Seto, dikutip dari laman resmi klub, Selasa seperti dimuat Antara.

Terkait peningkatan kualitas tim, Seto secara teknis menyebutkan beberapa aspek yang harus dibenahi skuad Super Elang Jawa untuk menyambut Liga 1 mendatang.

"Sedikit tentang kualitas, kami terus meningkatkan kualitas 'passing', 'ball control', dan mengambil keputusan tentang pilihan 'passing'," katanya.

Menurut Seto, para pemain Laskar Sembada telah berusaha secara maksimal walau secara hasil jauh dari harapan hingga dikandaskan oleh Pesut Etam, julukan Borneo FC.

Seto menyoroti sedikit tentang evaluasinya pada laga leg kedua kontra Borneo FC yang berlangsung pada Senin (11/7) kemarin.

"Di babak pertama kami mencoba lebih tenang walaupun kami ketinggalan gol dari kesalahan kami. Hal tersebut menjadikan evaluasi bagi kami tim pelatih serta pemain," katanya.

Namun, kata Seto, pemainnya layak diberikan apresiasi di babak kedua karena terlihat upaya keras mengejar ketertinggalan gol setelah memasukkan beberapa pemain langganan starting line-up.

Baca Juga: Sebut Pemain Borneo Tak Ada yang Paling Menonjol, Milomir Seslija: Semuanya Bintang di Sini

"Saya menghargai usaha pemain telah berusaha meredam permainan impresif Borneo FC. Kami akui banyak kelemahan di hal tersebut," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI