2. Ambisi tak bisa bersaing
![Pelatih kepala Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-Yong (tengah) menyapa suporter usai pertandingan melawan Myanmar U-19 dalam matchday terakhir Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Bekasi, Minggu (10/7/2022) malam. [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/11/10991-shin-tae-yong-timnas-indonesia-u-19.jpg)
Turnamen di level Asia Tenggara merupakan ajang yang ingin dimenangkan Shin Tae-yong. Namun, pelatih asal Korea Selatan itu selalu gagal di berbagai kelompok umur.
Di level senior, Shin Tae-yong gagal juara karena kalah dari Thailand di Piala AFF 2020 lalu. Tim Garuda menjadi runner up.
Selanjutnya tim U-23 juga gagal menang di SEA Games 2021. Skuad Garuda Muda gugur di semifinal dan kalah dari Thailand U-23. Pada akhirnya Vietnam U-23 yang meraih juara.
Kini timnas Indonesia U-19 kembali gagal juara. Maka dari itu media Vietnam menyebut Shin Tae-yong frustasi karena gagal bersaing dengan Thailand serta Vietnam di level Asia Tenggara.
3. Tekanan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 mendatang. Hal ini membuat PSSI disebut tertekan dengan status itu.
Pasalnya Shin Tae-yong harus menyiapkan tim berkualitas agar nantinya bisa bersaing di ajang dunia. Oleh sebab itu, kegagalan di Piala AFF U-19 2022 disebut tak dapat diterima.
"Mereka (Indonesia) harus menciptakan tim yang berkualitas untuk Piala Dunia. Maka dari itu kegagalan di turnamen regional tidak dapat diterima," pungkas media Vietnam.
Baca Juga: 3 Alasan Protes yang Dikirimkan PSSI kepada AFF akan Berakhir Sia-sia