Suara.com - Netizen Indonesia melancarkan protes terhadap Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) menyusul kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF U-19 2022.
Sebab, regulasi yang diterapkan oleh AFF di ajang ini dinilai tidak fair lantaran menggunakan sistem head-to-head alih-alih produktivitas gol.
Tak sedikit warganet yang menganggap AFF tidak adil. Bahkan, federasi ini menjadi sasaran kemarahan suporter Indonesia di media sosial.
Salah satu protes yang dilayangkan adalah meminta Indonesia untuk keluar dari keanggotaan AFF. Sebab, AFF dinilai tak memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Hasil Piala AFF U-19: Laos Amankan Status Juara Grup B Usai Tekuk Malaysia
Berikut tiga bukti yang memperlihatkan bahwa AFF tak memberi dampak positif bagi sepak bola Indonesia.
1. Event Tabrakan dengan Agenda FIFA
Pengelolan jadwal penyelenggaraan turnamen-turnamen yang berada di bawah naungan AFF seringkali berbenturan dengan agenda FIFA Matchday.
Salah satunya yakni gelaran Piala AFF U-23 2022 yang berlangsung di Kamboja mulai 14 Februari 2022 lalu. Padahal, sebelumnya ada agenda FIFA Matchday mulai dari 24 Januari hingga 1 Februari 2022.
Hanya berselang setelah agenda itu, tim-tim asal ASEAN juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi gelaran Piala AFF U-23 2022 yang digelar pada 14 Februari hingga 26 Februari 2022.
Baca Juga: 3 Alasan AFF Bakal Rugi Besar Jika Indonesia Keluar
2. Event Digelar Apa Adanya dan Kerap Mengundang Protes
Penyelenggaraan turnamen-turnamen yang berada di bawah wewenang AFF juga sering kali berlangsung apa adanya dan mengundang protes dari tim-tim peserta.
Salah satunya yang paling menarik ialah menu makanan berupa nasi kotak yang diterima para peserta Piala AFF 2022.
Saat itu, Shin Tae-yong dan Park Hang-seo sama-sama mengeluhkan kondisi makanan yang disiapkan oleh panitia. Menurut mereka, nutrisi menjadi masalah yang dialami para peserta Piala AFF 2022.
Masalahnya, menu-menu makanan ini tak bisa diganti karena penyelenggaraan turnamen Piala AFF 2022 berlangsung dengan sistem gelembung.
3. Timnas Indonesia Tak Alami Perkembangan Signifikan
Timnas Indonesia tak mengalami perkembangan yang signifikan selama bergabung dengan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara.
Apalagi, ada banyak agenda AFF yang tidak masuk dalam kalender resmi FIFA. Turnamen-turnamen yang diselenggarakan AFF pun hanya dianggap sebagai laga persahabatan biasa oleh FIFA.
Padahal, gelaran Piala AFF selalu menyajikan jadwal yang cukup padat, karena meliputi berbagai ajang di seluruh usia.
Terlepas dari hal itu, timnas Indonesia juga tak akan mendapatkan perkembangan positif apabila hanya berjumpa tim-tim ASEAN. Hanya Thailand dan Vietnam yang bisa menjadi lawan tangguh bagi Garuda Muda.
[Penulis: Adif Setiyoko]