Suara.com - Gelombang penolakan Timnas Israel tampil di Piala Dunia U-20 2023 yang berlangsung di Indonesia mulai bermunculan. PSSI melalui Sekjen Yunus Nusi kembali mengingatkan olahraga, khususnya sepakbola, harus jauh dari unsur politik.
Israel mendapat tiket Piala Dunia U-20 2023 usai melaju ke semifinal Piala Eropa U-19 2022. Mereka menduduki urutan kedua Grup B dengan koleksi empat poin, di bawah Inggris.
Bahkan, mereka sukses melaju ke final Piala Eropa U-19 setelah mengalahkan Prancis. Lolosnya Israel ini menimbulkan polemik tersendiri.
Sebab, Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik. Selain itu, aksi Israel terhadap Palestina banyak ditentang warga Indonesia.
Baca Juga: Yuk Dukung Timnas Indonesia di Piala AFF U-19 2022, Berikut Harga Tiketnya
Yunus Nusi menjelaskan sepakbola harus jauh dari unsur politik, agama, dan ras. Menurutnya, seluruh asosiasi sepakbola di dunia telah sepakat mengenai hal tersebut.
“Universal, sepakbola harus dijauhkan dari politik, agama, dan ras. Itu sudah komitmen seluruh asosiasi dunia," kata Yunus Nusi saat berbicara di kanal YouTube PSSI, Rabu (29/6/2022).
"Kami hindari hal-hal nuansa politik, sara, termasuk Israel lolos sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023,” terang mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu.
Mengenai hal ini, Yunus mengaku sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk soal unsur keamanan. Ada wacana Timnas Israel U-20 bakal mendapat grup khusus yang bermain di Pulau Bali pada Piala Dunia U-20 tahun depan.
"Terlepas akan di Bali atau di daerah lain, kami akan komunikasikan lagi. Kami sudah sampaikan kepada pemerintah dan kepolisian tentang ini," ungkapnya.
Baca Juga: Menpora: Piala AFF Jadi Modal Timnas Indonesia U-19 Hadapi Piala Dunia U-20 2023
"Kami harap tak ada masalah, ini sepakbola bukan politik, tontonlah mereka sebagaimana manusia di bumi ini," pungkasnya.
Adapun Piala Dunia U-20 akan bergulir pada 20 Mei sampai dengan 11 Juni tahun depan. Ada enam venue yang telah disiapkan di Indonesia.
Stadion tersebut adalah Gelora Bung Karno (Jakarta), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Kapten I Wayan Dipta (Bali).