Sejarah Rivalitas Persib Vs Persebaya dan Mengapa Laganya Selalu Banjir Penonton

Farah Nabilla Suara.Com
Minggu, 19 Juni 2022 | 12:39 WIB
Sejarah Rivalitas Persib Vs Persebaya dan Mengapa Laganya Selalu Banjir Penonton
Persib Vs Persebaya (Instagram/match_persib)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persib Bandung dan Persebaya Surabaya bisa dibilang menjadi dua tim sepak bola Indonesia yang memiliki sejarah besar perjalanan rivalitas yang paling ikonik.

Baru-baru ini, dua Bobotoh (sebutan pendukung Persib) muda tewas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat ingin menyaksikan pertandingan antara Persib Vs Persebaya pada Jumat (17/6/2022). 

Diduga kematian dua supporter Persib tersebut diakibatkan antrean penonton yang membeludak saat pintu masuk ke stadion mulai dibuka.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan sesuai prosedur penonton harus terlebih dahulu menunjukkan tiket jika ingin masuk ke stadion. Namun, katanya, banyak penonton yang tak sabar ingin masuk ke dalam gedung stadion.

Baca Juga: Sepak Bola Vietnam: Tahun 2003, Suporter Bentrok dengan Sajam hingga Granat, Pada 2018 Sukses Kangkangi Indonesia

Besarnya animo penonton Piala Presiden ini terjadi lantaran Persib menghadapi salah satu musuh besarnya dari Jawa Timur, Persebaya Surabaya. Dua kesebelasan ini adalah klub andalan yang punya basis massa dan suporter terbesar di Indonesia. Mereka adalah Bobotoh untuk pendukung Persib, dan Bonek untuk pendukung Persebaya.

Lantas, bagaimana sejarah rivalitas dari Persib Bandung dan Persebaya Surabaya ini bermula? Simak informasinya berikut ini.

Menutip dari Ayobandung.com - jaringan Suara.com, Persib pernah lima kali meraih gelar juara dan tujuh kali menjadi runner-up. Tim dengan julukan Maung Bandung itu menjadi juara laga tertinggi sepak bola nasional pada tahun 1939, 1961, 1986, 1990, 1994, dan 1995.

Sementara itu, Persebaya berhasil menjadi juara tertinggi pada musim 1951, 1952, 1978, 1987/88 dan lima kali menduduki peringkat kedua pada pertandingan tahun 1965, 1971, 1973, 1987, dan 1990.

Oleh karenanya, pertemuan kedua tim itu selalu menyuguhkan laga dengan rivalitas tinggi. Satu di antaranya, saat final Kejuaraan PSSI 1989-1990 yang digelar di Stadion Utama Senayan, Jakarta, pada 11 Maret 1990 lalu. Laga tersebut diketahui dimenangkan oleh Persib dengan skor akhir 2-0. Gol pertama Persib tercipta melalui gol bunuh diri Subangkit di menit awal babak pertama.

Baca Juga: Media Vietnam Ikut Soroti Tragedi Meninggalnya 2 Suporter Persib Bandung di Piala Presiden 2022

Persib menambah skor pada awal babak kedua melalui aksi Dede Rosadi. Gol ini menjadi yang terakhir dan Persib dipastikan menjadi juara. Puluhan Bobotoh yang memadati Senayan kala itu langsung bersorak. Kemudian, jelang pertemuan kedua tim pada pekan ke-16 lanjutan Liga 1 2021, kedua tim harus kehilangan masing-masing pemain andalannya.

Persib saat itu harus kehilangan Ardi Idrus akibat akumulasi kartu kuning, sedangkan Persebaya harus rela ditinggal Alwi Slamat lantaran kartu merah yang diterimanya saat bertanding melawan Barito Putera.

Meski begitu, pertandingan yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Rabu (8/12/2021) itu tetap berlangsung sengit yang memicu semangat masing-masing supporter, Bobotoh dan Bonek (Persebaya).

Pasalnya, Persib kala itu harus meraih kemenangan agar bisa terus menempel dengan Bhayangkara FC yang tengah berada di puncak klasemen dengan koleksi 33 poin. Di sisi lain, Persebaya tengah berada di performa cukup baik. Lima laga terakhir yang dijalaninya, Bajil Ijo belum terkalahkan. Persebaya sukses meraih 3 kemenangan dan 2 kali seri. 

Terbaru, peristiwa pilu terjadi saat laga Persib Bandung menghadapi Persebaya Surabaya. Kedua kesebelasan tersebut bertemu dalam pertandingan lanjutan Grup C Piala Presiden 2022 dan dimenangkan oleh Persib dengan skor 3-1.

Adapun dua pemuda yang menjadi korban meninggal itu merupakan Bobotoh bernama Ahmad Solihin asal Cibaduyut, dan Sopiana Yusup anggota Viking asal Bogor.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI