Suara.com - Tim nasional sepak bola Australia yang dikenal dengan nama Socceroos berhasil lolos ke Piala Dunia kelima berturut-turut setelah menang adu penalti atas Peru dalam pertandingan play-off antarbenua di Doha, Senin (13/06) malam waktu setempat.
Penjaga gawang pengganti Andrew Redmayne menjadi pahlawan penentu kemenangan, setelah melakukan penyelamatan dalam adu penalti yang berakhir dengan skor 5-4.
Babak adu penalti dilakukan setelah pertandingan berakhir 0-0 di babak dua kali 45 menit dan babak perpanjangan waktu.
"Saya bukan pahlawan. Saya hanya menjalankan peran saya seperti yang dilakukan pemain lain malam ini," kata Redmayne.
Baca Juga: FIFA Cek Persiapan Stadion Manahan untuk Piala Dunia U-20 2023: Semua Sudah Oke
"Bahkan bukan 11 pemain di lapangan yang menentukan, lebih dari itu, ini semua adalah hasil dari upaya tim," katanya.
"Terima kasih saya rasanya tidak cukup kepada tim. Saya tidak akan mengklaim pujian. [Semuanya berkat] anak-anak yang bermain selama 120 menit, juga anak-anak yang duduk di bangku cadangan," ujarnya merendah.
Penjaga gawang Mathew Ryan adalah pemain yang memberi jalan bagi Redmayne yang menggantikannya setelah tampil luar biasa menahan Peru dengan skor 0-0 hingga 120 menit.
"Saya yakin Matty akan kecewa, tapi semua orang hanya memainkan peran mereka," kata Mitchell Duke.
"Saya tak bisa melukiskan perasaan ini. Rasanya puas sekali, saya tidak sabar untuk merayakannya bersama pemain yang lain. Terima kasih telah mempercayai kami. Kita akan ke Piala Dunia, lima kali berturut-turut!" tambahnya.
Baca Juga: Kisah Anak Pengungsi Asal Sudan yang Hantarkan Australia untuk Keenam Kalinya Lolos ke Piala Dunia
Pelatih Socceroos, Graham Arnold, berada di bawah tekanan menjelang pertandingan melawan Peru setelah beberapa penampilan yang mengecewakan sebelumnya.
"Sangat bangga pada para pemain," kata Arnold.
"Tidak ada yang tahu apa yang telah dilalui anak-anak itu untuk sampai ke tahap ini. Sangat sulit, seluruh upaya yang dilakukan, bagaimana mereka bertahan dan berkomitmen untuk itu. Semuanya luar biasa," ujarnya.
Setelah 120 menit tanpa gol, Aaron Mooy, Craig Goodwin, Ajdin Hrustic, Jamie Maclaren, dan Awer Mabil semuanya mencetak gol dari titik putih untuk menebus kesalahan Martin Boyle, sebelum Redmayne menggagalkan upaya Alex Valera dari Peru.
Selebrasi timnas Socceroos pun tak terbendung di Stadion Ahmad bin Ali di Doha.
Kemenangan itu juga merupakan kemenangan bagi Arnold, yang kini akan memimpin Socceroos ke putaran final Piala Dunia FIFA setelah berusaha menyelamatkan posisinya ketika Australia gagal lolos secara otomatis pada penyisihan Maret lalu.
Keputusannya untuk memasukkan Redmayne menggantikan Ryan akan dianggap sebagai keputusan tepat.
"Andrew Redmayne adalah penyelamat penalti yang sangat bagus," kata Arnold.
Penyelesaian dramatis terjadi setelah 120 menit tanpa gol, dengan Peru hampir memecahkan kebuntuan ketika sepakan pemain pengganti Edison Flores membentur tiang gawang Australia di babak kedua perpanjangan waktu.
Sebelumnya, Australia membuat peluang awal di stadion yang didominasi oleh penggemar Peru, saat Duke melakukan beberapa upaya melewati gawang sementara pemain sayap kelahiran Skotlandia Boyle cukup berbahaya di sayap kanan.
Tembakan pertama tepat sasaran untuk kedua tim datang melalui Hrustic di menit ke-81 tetapi tendangan bebas jarak jauhnya dengan mudah ditepis oleh kapten Peru Pedro Gallese.
Empat menit kemudian, Aziz Behich gagal mencetak gol setelah bek kiri ini merebut bola lepas dan mengalahkan dua pemain Peru sebelum melepaskan tembakan dari luar kotak penalti.
Hrustic nyaris mencuri kemenangan bagi Australia pada menit ke-88 ketika ia mendapat umpan dari pemain pengganti Mabil, tetapi Gallese berhasil menahan tembakan sang gelandang.
Pemain Peru Flores memiliki tembakan tepat sasaran dalam permainan di babak pertama perpanjangan waktu sebelum sundulannya membentur tiang.
Pelatih Socceroos Arnold kemudian memasukkan Redmayne beberapa saat sebelum peluit akhir, dalam keputusan yang sekarang akan menjadi legenda dalam olahraga Australia.
"Saya menyerukan kepada PM Anthony Albanese, untuk menjadikan hari ini hari libur bagi penggemar bola karena saya percaya ini adalah salah satu pencapaian terbesar yang pernah ada, lolos ke Piala Dunia dengan cara seperti ini," ujarnya.
"Bermain dua puluh kualifikasi Piala Dunia dan kami memainkan 16 pertandingan tandang. Sangat sulit tapi tapi kami berhasil," katanya.
Australia bergabung di Grup D
Australia telah mengamankan tempatnya di Grup D, dan meski bisa dibilang bukan grup maut, tapi peluangnya tidaklah mudah.
Australia akan menghadapi Denmark, Prancis dan Tunisia dalam final Piala Dunia pada bulan November di Qatar.
Prancis berada di peringkat 3 dunia, Denmark di peringkat 11, dan Tunisia di peringkat 35. Australia berada di peringkat ke-42.
Grup A: Qatar, Ekuador, Senegal, Belanda
Grup B: Inggris, Iran, AS, Wales
Grup C: Argentina, Arab Saudi, Meksiko, Polandia
Grup D: Prancis, Australia, Denmark, Tunisia
Grup E: Spanyol, Jerman, Jepang, Kosta Rika/Selandia Baru (kick-off Rabu pukul 4 pagi)
Grup F: Belgia, Kanada, Maroko, Kroasia
Grup G: Brasil, Serbia, Swiss, Kamerun
Grup H: Portugal, Ghana, Uruguay, Korea Selatan
Simak artikel lainnya di ABC Indonesia.