Kick Off Ditunda 35 Menit, Andy Robertson Kecam Penyelenggara atas Kekacauan Liga Champions

Reky Kalumata Suara.Com
Minggu, 29 Mei 2022 | 11:38 WIB
Kick Off Ditunda 35 Menit, Andy Robertson Kecam Penyelenggara atas Kekacauan Liga Champions
Bek Liverpool Andrew Robertson mengontrol bola selama pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Liverpool dan Real Madrid di Stade de France di Saint-Denis, Paris, pada 28 Mei 2022. Paul ELLIS/AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bek kiri Liverpool, Andy Robertson, mengecam penyelenggara final Liga Champions, Minggu (29/5/2022) dini hari WIB, karena adanya "kekacauan" sehingga kick-off ditunda selama 35 menit setelah penggemar berusaha memaksa masuk ke Stade de France di Paris.

Polisi huru-hara menembakkan gas air mata ke arah penggemar saat kekacauan terjadi di dekat ujung lapangan kubu Liverpool, yang menurut UEFA disebabkan oleh tiket palsu yang tidak berfungsi di pintu putar.

Robertson mengatakan seorang temannya ditolak memasuki pertandingan tersebut, yang dimenangi Real Madrid 1-0 untuk menjuarai Piala antar klub Eropa paling bergengsi ke-14 kali sekaligus memperpanjang rekor.

"Salah satu teman saya diberi tahu itu palsu, yang saya jamin tidak. Itu benar-benar berantakan," kata pemain berusia 28 tahun itu kepada BBC yang dikutip Reuters, Minggu.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Usai Real Madrid Juara Liga Champions, Ancelotti Catat Rekor

"Sejujurnya, orang hanya mengada-ada dan panik. Gas air mata yang dilemparkan ke orang-orang tidak bisa diterima," ujarnya seperti dimuat Antara.

Liverpool telah menuntut penyelidikan secara resmi terhadap insiden tersebut dan mengatakan mereka sangat kecewa terhadap masalah masuk (stadion) yang dihadapi suporter mereka.

"Itu mengerikan bagi penggemar kami dan semua keluarga yang telah melewatinya juga. Ini bukan pengalaman yang menyenangkan, bukan final yang bagus untuk didatangi. Liga Champions seharusnya menjadi perayaan tapi bukan demikian," kata Robertson.

Final tersebut dipindah dari St Petersburg ke Paris oleh UEFA menyusul invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut oleh Moscow sebagai "operasi militer khusus".

Manajer Liverpool Juergen Klopp mengatakan keluarga dari beberapa pemain kesulitan untuk masuk ke stadion.

Baca Juga: Jurgen Klopp Tak Terkejut dengan Hasil Final Liga Champions

"Yang saya dengar adalah kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari tahu apa yang terjadi di sana. Saya mendengar beberapa hal yang tidak baik, tidak menyenangkan," kata pelatih asal Jerman tersebut seperti dimuat Antara.

"Jelas itu cukup sulit di sana, tapi saya tidak tahu lebih banyak tentang itu."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI