Suara.com - Jose Mourinho mengaku sudah tak lagi nyaman dipanggil dengan sebutan The Special One. Dia sudah mengubur era tersebut dan kini lebih mementingkan tim alih-alih capaian individu.
Hal itu disampaikan Jose Mourinho sebelum laga final UEFA Conference League atau Liga Konferensi Eropa 2021/2022 antara AS Roma vs Feyenoord.
Pada akhirnya, Jose Mourinho sukses membawa AS Roma jadi kampiun. Dalam pertandingan yang berlangsung di National Arena, Tirana, Albania, Serigala Ibu Kota menang tipis 1-0.
Hasil itu membuktikan Jose Mourinho masih cocok menyandang panggilan The Special One yang dia berikan kepada dirinya sendiri ketika kali pertama menangani Chelsea pada 2004 silam.
Kemenangan AS Roma atas Feyenoord membuat Mourinho jadi pelatih pertama yang mampu merengkuh seluruh trofi kompetisi klub UEFA.
Sebelum Liga Konferensi, Mourinho memenangkan dua trofi Liga Champions (2003/04, 2009/10), dan Piala UEFA/Liga Europa (2002/03, 2016/17).

Namun, Mourinho nyatanya sudah tidak ingin dipanggil dengan sebutan The Special One. Julukan itu dianggapnya cuma sekedar penanda fase kariernya yang kini sudah berjalan ke arah berbeda.
"Kisah The Special One adalah cerita lama, itu ketika saya berada di awal karier saya," kata Jose Mourinho dikutip dari BBC Sport, Kamis (26/5/2022).
"Saat kematangan dan stabilitas Anda meningkat, Anda lebih memikirkan orang lain daripada diri Anda sendiri."
Baca Juga: Dikalahkan AS Roma, Pelatih Feyenoord Akui Kurang Beruntung di Final UEFA Conference League
"Ketika Anda tiba di final setelah bekerja selama satu musim, pekerjaan Anda selesai, ini adalah momen tim, bukan momen individu," tambahnya.