Suara.com - Berikut ini kronologi Timnas Indonesia ribut dengan Thailand dalam semifinal cabor sepak bola SEA Games 2021 di Nam Dinh, Vietnam, Kamis (19/5/22). Pertarungan sengit kedua tim berakhir dengan hujan kartu merah.
Jalannya partai Indonesia melawan Thailand sejatinya berlangsung sengit. Dalam waktu normal 90 menit, Thailand mendominasi penguasaan bola.
Namun soal peluang, Indonesia tak kalah dari Thailand. Mengandalkan serangan balik, Indonesia kerap kali punya kans mencetak gol. Hanya saja, disiplinnya pemain Thailand dalam melakukan antisipasi membuat gol tak kunjung didapat.
Ketangguhan lini belakang Indonesia juga sangat bagus dalam waktu normal. Para pemain depan juga tak segan untuk membantu pertahanan.
Baca Juga: Bikin Trio Timnas Indonesia Dikartu Merah, Akun IG Jonathan Khemdee Hilang
Sayangnya, satu kesalahan pada babak tambahan, tepatnya menit ke-94 membuat Thailand unggul 1-0 lewat gol Weerathep Pomphan.
Mulai Panas
Usai gol yang dicetak Weerathep, Indonesia berupaya meningkatkan intensitas permainan. Situasi terbalik dilakukan Thailand. Mereka memperlambat tempo permainan. Bahkan beberapa kali pemain Thailand terjatuh dan meminta perawatan.
Kondisi semakin memanas ketika pemain Thailand, William Gabriel Wiedersjoe mendapat dua kartu kuning pada menit ke-121, karena melancarkan protes berlebihan. Gabriel yang sudah diusir wasit tak kunjung keluar lapangan.
Semenit lebih Gabriel menghabiskan waktu untuk uring-uringan di tengah lapangan. Praktis, Indonesia hanya punya satu serangan di waktu tersisa. Dalam serangan tersebut, Indonesia gagal mendapatkan gol.
Baca Juga: Top 5 Sport: Hajar Malaysia di Final, Timnas Sepak Takraw Indonesia Sabet Emas SEA Games 2021
Yang terjadi kemudian justru sebaliknya. Thailand melancarkan serangan balik lewat Patrick Gustavsson. Firza Andika yang frustasi menghentikan Patrick dengan cara brutal. Firza tanpa ampun langsung diganjar kartu merah.
Memancing Emosi
Kejadian itu memancing emosi para pemain Thailand. Mereka memprotes keras tindakan Firza yang bisa mencederai Gustavsson. Protes itu disikapi pemain Indonesia dengan emosi.
Rachmat Irianto melempar bola ke kepala Narakorn Noomchansakui. Setelah itu, Irianto merangkulkan tangannya ke kepala Jonathan Khemdee hingga terpelanting. Irianto pun dijatuhi kartu kuning kedua oleh wasit Yahya Ali Almulla.
Ricky Kambuaya yang sudah terpancing emosinya ikut diganjar kartu kuning kedua. Ia terlibat ketegangan dengan beberapa pemain Thailand, termasuk Jonathan Khamdee.
Total, tiga kartu merah didapat Indonesia dalam keributan itu, yakni Firza Andika, Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto. Sementara para pemain Thailand aman dari kartu merah.
Khamdee Menderita di Medsos
Jonathan Khemdee boleh saja lepas dari hukuman kartu merah dalam keributan itu. Namun, dia merasakan imbas lebih besar di media sosial, karena provokasinya.
Akun instagramnya, @jonathankhemdee17, yang sudah memiliki ribuan pengikut lenyap di-report warganet Indonesia. Sebelum akun itu hilang, instagramnya sempat dihujani ribuan komentar dari warganet Indonesia.
Tak lama berselang muncul akun dengan nama @jonathan.khemdee_ yang meminta maaf pada fans Timnas Indonesia. Namun, akun yang memiliki 1.750 pengikut itu kemungkinan palsu alias bukan milik Jonathan Khemde.
Kontributor : Lukman Hakim