Suara.com - Kekalahan Arsenal dari Newcastle United adalah bencana dan para pemain The Gunners tidak pantas berada di lapangan. Demikian kata gelandang jangkar Granit Xhaka menyentil dirinya sendiri dan rekan-rekan satu timnya.
"Sulit mencari kata-kata yang tepat. Dari menit pertama hingga ke-90 kami tidak pantas berada di lapangan," kata pemain Swiss itu kepada Sky Sports, Selasa (17/5/2022).
Dalam laga lanjutan Liga Inggris di St. James' Park pada Selasa dini hari WIB yang berkesudahan 2-0 untuk kemenangan tuan rumah Newcastle itu, Arsenal tampil buruk.
Xhaka dan kawan-kawan sendiri masih berpeluang merebut tiket Liga Champions musim depan, tapi kini mereka berselisih dua poin di bawah Tottenham Hotspur (68 poin) yang menempati posisi keempat klasemen sementara Liga Inggris 2021/2022 dengan satu pekan tersisa.
Baca Juga: Klasemen Liga Inggris usai Arsenal Dipecundangi Newcastle United: The Gunners Terancam Gagal ke UCL
Tuan rumah Newcastle mendominasi pertandingan dan mencetak dua gol pada babak kedua. Pertama melalui gol bunuh diri Ben White, dan kemudian gol Bruno Guimaraes setelah pertahanan Arsenal ambrol.
Xhaka tidak menahan pandangannya terhadap kinerja tim yang membuat mereka kini mengharapkan keajaiban terjadi pada pekan terakhir Liga Inggris 2021/2022 nanti, guna menghindari mereka gagal enam musim berturut-turut dalam kompetisi elite Eropa.
“Saya tak bisa menjelaskan kepada Anda apa alasannya. Kami tak melakukan apa yang menjadi rencana main kami, tak mendengarkan pelatih. Apa yang terjadi sungguh bencana. Anda tidak pantas bermain dalam Liga Champions atau bahkan Liga Europa. Sungguh berat untuk diterima saat ini," tutur Xhaka.
"Saya tidak tahu mengapa kami tidak melakukan apa yang diminta pelatih kepada kami."
Pemain berusia 29 tahun yang mengalami masa sulit di Arsenal setelah dicopot dari posisi kapten pada 2019 itu membantah bahwa kurangnya pengalaman dalam skuad Mikel Arteta adalah masalah mereka.
Baca Juga: Newcastle United Vs Arsenal: Kalah 0-2, The Gunners Terancam Gagal Lolos Liga Champions
"Jika orang tidak siap menjalani laga ini, tinggal saja di rumah. Bukan soal usia Anda. Jika Anda gugup, diam di bangku cadangan atau tinggal di rumah. Anda membutuhkan orang-orang yang memiliki nyali untuk datang ke sini guna bermain. Bagi kami ini salah satu pertandingan terpenting. Kami merasa sangat mengecewakan orang-orang yang sudah datang ke sini," ketus Xhaka panjang lebar.
"Maaf kepada mereka (penggemar), saya tidak punya kata lain. Ruang ganti sangat sunyi. Rencana permainan sungguh berbeda dengan apa yang kami lakukan selama 90 menit."
"Kami menunggu selama enam tahun (untuk bermain dalam Liga Champions). Kami sudah mengendalikan segalanya."
Tim asuhan Arteta menjamu Everton yang tengah berjuang menghindari degradasi, dalam pertandingan terakhirnya di Liga Inggris 2021/2022 akhir pekan nanti.
Satu-satunya cara realistis Arsenal saat ini adalah merebut tempat terakhir Liga Champions dari seteru sekota, namun itu hanya jika Tottenham pada pekan pamungkas nanti kalah dari juru kunci Norwich City yang sudah terdegradasi, sebaliknya tim Arteta mengalahkan Everton. Skenario ini mutlak bagi Arsenal karena Tottenham memiliki selisih gol yang jauh lebih besar.
[Antara]