Suara.com - Timnas Indonesia U-23 menyisakan sejumlah catatan buruk meskipun berhasil menumbangkan perlawanan Timor Leste pada laga lanjutan Grup A SEA Games 2021.
Bertanding di Stadion Viet Tri, Vietnam, Selasa (10/5/2022) malam WIB, timnas Indonesia U-23 memang berhasil menang telak dengan skor 4-1 atas Timor Leste.
Dengan kemenangan ini, timnas Indonesia U-23 belum bisa memperbaiki peringkatnya karena masih tertahan di peringkat keempat dengan koleksi tiga poin dari dua laga.
Meskipun menang dengan skor yang cukup memuaskan, tetapi masih ada beberapa catatan evaluasi dari penampilan skuad Garuda Muda pada pertandingan ini.
Baca Juga: Timor Leste Sudah, Timnas Indonesia U-23 Kini Bidik Hancurkan Filipina dan Myanmar
Catatan-catatan buruk ini wajib segera diperbaiki oleh tim asuhan Shin Tae-yong mengingat lawan-lawan selanjutnya bakal lebih sulit untuk ditaklukkan
Berikut Suara.com menyajikan tiga catatan buruk di balik kemenangan timnas Indonesia U-23 vs Timor Leste.
1. Salah Umpan
Salah satu catatan buruk yang paling tampak pada laga timnas Indonesia U-23 melawan Timor Leste ialah tingginya intensitas kesalahan umpan yang dilakukan para pemain.
Tampaknya, akurasi operan skuad Garuda Muda belum bisa optimal karena masih sering gagal menemui sasarannya.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Egy dan Witan Gemilang, Timnas Indonesia U-23 Gulung Timor Leste 4-1
Sepanjang laga, akurasi umpan sukses timnas Indonesia U-23 memang hanya mencapai 84%. Itu jadi catatan yang buruk lantaran yang dihadapi adalah tim sekelas Timor Leste.
Sebetulnya, catatan ini masih cukup apik ketimbang performa timnas Indonesia U-23 sebelumnya ketika jumpa Vietnam.
Pada laga pertama itu, Indonesia gagal total dalam mengembangkan permainan. Sebab, akurasi umpannya hanya menyentuh 71%.
2. Kontrol Bola yang Sering Lepas
Buruknya akurasi umpan timnas Indonesia U-23 semakin diperparah dengan kontrol bola yang masih sering lepas dari para pemain.
Beberapa kali, pemain-pemain timnas Indonesia U-23 terlihat gagal menguasai bola yang dikirimkan oleh rekan-rekannya.
Situasi ini membuat anak asuh Shin Tae-yong sempat kesulitan untuk mengembangkan permainan. Upaya serangannya sering kandas karena gagal menguasai bola lebih lama.
3. Blunder Fatal Marc Klok
Salah satu imbas dari kegagalan mengontrol bola ialah blunder yang dilakukan Marc Klok pada menit-menit awal pertandingan.
Hal ini berawal ketika Marc Klok mendapatkan kiriman bola dari lini pertahanan. Gelandang Persib Bandung ini justru gagal mengontrol bola dengan baik.
Bola yang mental terlalu jauh dari Klok pun sukses direbut lawan. Efeknya, pemain Timor Leste bisa langsung membawa bola ke area kotak penalti.
Klok yang sudah kalah posisi terpaksa melakukan pelanggaran dan akhirnya berbuah penalti. Beruntung, Ernando Ari mampu menggagalkan penalti pemain Timor Leste. [Muh Adif Setiawan]