Di sana, bakatnya terendus oleh Feyenoord dan direkrut klub raksasa asal Rotterdam itu di usianya yang ke-14 tahun untuk berlatih bersama akademi.
Setahun berselang, yakni pada tahun 2008, Castaignos menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama Feyenoord.
Setelah tampil impresif bersama timnas Belanda U-17 di Euro U-17 2019, ia diincar beberapa klub raksasa Eropa seperti Liverpool, Manchester United, Bayern Munchen, hingga Real Madrid.
Namun, ia memilih bertahan bersama Feyenoord hingga kontraknya berakhir pada 2011. Setelah itu, ia pindah ke Inter Milan seusai tak memperpanjang kontrak bersama Feyenoord.
Sayangnya, dia justru kesulitan menembus skuad utama dan tak mendapat banyak kesempatan. Akhirnya, ia memilih angkat kaki dari Inter Milan.
Castaignos memutuskan pulang ke Belanda untuk memperkuat FC Twente pada 2012. Sejak saat itu, ia berpindah-pindah klub di Eropa.
Ia tercatat pernah memperkuat Eintracht Frankfurt (2015-2016), Sporting CP (2016-2017 dan 2018-2019), hingga Vitesse (2017-2019).
Setelah melintasi beberapa negara di Eropa, ia kemudian memulai petualangannya di Asia bersama klub asal Korea Selatan, Gyeongnam FC pada 2019.
Namun, kebersamaan hanya bertahan selama dua musim. Ia kembali ke Eropa untuk berkarier bersama klub Yunani, OFI Crete.
Baca Juga: Hasil Liga Italia: Tundukkan Udinese, Inter Terus Pepet AC Milan di Puncak
Kiprahnya memang sudah bersinar sejak usia muda. Sebab, Castaignos sudah memperkuat timnas Belanda sejak kelompok usia U-17, U-19, U-20, hingga U-21.