Suara.com - Mino Raiola, agen pesepak bola papan atas, mengkonfirmasi jika dirinya masih hidup menyusul rumor palsu tentang kematiannya.
Laporan di Italia mengumumkan agen sepak bola berusia 54 tahun itu meninggal setelah menjalani perawatan penyakit paru-paru selama beberapa bulan.
"Status kesehatan saat ini untuk orang-orang yang bertanya-tanya: mati untuk kedua kalinya dalam empat bulan, mereka membunuhku. Sepertinya juga bisa menyadarkan," cuit Raiola di akun Twitter-nya yang dikutip Mirror, Kamis (28/4/2022).
Jose Fortes Rodriguez, teman Raiola, mengatakan kepada wartawan jika sahabatnya masih hidup, meski kesehatannya memburuk.
Baca Juga: Borneo FC Bakal Geber Persiapan Liga 1 Usai Lebaran
Raiola sendiri diperkirakan berada di Rumah Sakit San Raffaele di Milan.
"Saya marah dengan panggilan telepon dari jurnalis yang berspekulasi tentang kehidupan seorang pria yang berjuang untuk bertahan hidup," kata Alberto Zangrillo, dokter yang merawat Raiola.
Raiola telah berperan dalam banyak transfer besar selama kariernya, seperti kepindahan Pogba dari Juventus ke Manchester United pada musim panas 2016.
Karier agen dimulai pada tahun delapan puluhan, menjadi perantara kepindahan Dennis Bergkamp dari Ajax ke Inter Milan pada musim panas 1993. Dia terlibat dalam kepindahan bersejarah Robinho dari Real Madrid ke Manchester City - transfer pertama di era Sheikh Mansour.
Keterlibatan Raiola dalam beberapa transfer besar membantunya mengumpulkan kekayaan pribadi yang signifikan. Dilansir Forbes, Mino Raiola memiliki kekayaan sekitar 68 juta poundsterling.
Baca Juga: Blunder Konyol Radu Bisa Kubur Kans Scudetto Inter, Simone Inzaghi Pasang Badan
Raiola menjalani operasi pada Januari setelah dirawat di rumah sakit di Italia. Sifat operasi itu tidak terungkap dan masih belum jelas. Laporan pada saat itu menunjukkan kondisi Raiola tidak mengancam jiwa dan dia menjalani perawatan di rumah.
"Mino Raiola menjalani pemeriksaan medis biasa yang membutuhkan anestesi," akun Twitter resmi Raiola dikonfirmasi pada Januari.
"Ini adalah pemeriksaan terjadwal, belum ada intervensi darurat."