Suara.com - Blackburn Rovers merupakan klub sepak bola pertama di Inggris yang membuka pintunya untuk umat muslim menggelar salat id di lapangan. Bertempat di Ewood Park, salat idul fitri akan dilaksanakan pada Hari Raya Idul Fitri dari pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB.
Informasi tersebut diumumkan di akun twitter @Blackburn Rovers pada Kamis (21/4/2022), tertulis keterangan bahwa salat idul fitri ini terbuka untuk semua keluarga, dan lapangan akan dibuka mulai pukul 08.30 WIB.
Sementara itu, salat id akan dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB. Gelaran salat id ini juga akan disertai dengan khotbah. Apabila ada pertanyaan mengenai pelaksanaan ini, diharapkan bisa menghubungi email @[email protected]
Klub sepak bola ini juga dengan senang hati menunjukkan dukungan lebih lanjut dengan menyelenggarakan salat idul fitri tahun ini di lapangan Ewood Park. Harapannya, salat idul fitri bisa dihadiri oleh lebih dari 1.000 tamu.
Baca Juga: Deretan Pertandingan Bersejarah Real Madrid Lawan Klub Inggris, Pernah Dikalahkan Klub Elkan Baggott
Gelaran salat id ini juga termasuk ke dalam serangkaian kegiatan yang juga akan dilaksanakan di Ewood. Kegiatannya termasuk Let’s Go Sing yang akan berlangsung pada Kamis (28/4/2022). Dan tiga hari konser SummerFest di akhir Mei mendatang.
Bagi yang datang untuk melaksanakan salat id di Ewood Park, diminta untuk membawa sajadah sendiri - sendiri. Semantara itu. transportasi bus gratis dari Corporation Park dan Queen's Park akan tersedia, tergantung permintaan, sementara minuman akan disediakan setelah acara oleh The Catering Co.
Setelah di posting di akun twitternya, sontak postingan tersebut menuai berbagai respon dari warganet, seperti salah satu warganet yang menuliskan tweet dengan nada kritik, yaitu:
“I get that there bringing people together but why in this way? Why can't they host something that multi religions can attend? I feel like this is going to cause some trouble.”
(Saya mengerti bahwa mereka akan menyatukan orang tetapi mengapa dengan cara ini? Mengapa mereka tidak bisa mengadakan acara yang bisa dihadiri oleh banyak agama? Saya merasa seperti ini akan menyebabkan beberapa masalah), tulis salah satu warganet.
Baca Juga: Gelar Salat Id di Ewood Park, Blackburn Rovers Catatkan Sejarah
Lalu ada warganet yang menimpali tweet tersebut dengan menuliskan, “It's good to be curious. Basically it's a massive open space where many can gather and offer their EID prayers. Space is the key thing here. Afterwards everyone socialises and usually eat. This includes other and no faith. up to the individual/ family really who they invite.”
(Senang rasanya penasaran. Pada dasarnya ini adalah ruang terbuka besar di mana banyak orang dapat berkumpul dan melakukan salat Idul Fitri. Ruang adalah hal utama di sini. Setelah itu semua orang bersosialisasi dan biasanya makan. Ini termasuk yang lain dan tidak ada keyakinan. terserah individu/keluarga sebenarnya siapa yang mereka undang.), tulisnya.
“Yeah I understand that. But they've never seem to have done anything else for any other faiths and religions. There excluding Christianity, Catholics etc. I don't see why they can't host an event that anyone can attend to. I understand the purpose of the event but why in this way.” balasnya lagi.
(“Ya saya mengerti itu. Tapi mereka sepertinya tidak pernah melakukan hal lain untuk keyakinan dan agama lain. Di sana tidak termasuk Kristen, Katolik, dll. Saya tidak mengerti mengapa mereka tidak dapat menyelenggarakan acara yang dapat dihadiri siapa pun. Saya mengerti tujuan dari acara tersebut tetapi mengapa dengan cara ini,”) balasnya lagi.
Warganet lain juga mengomentari postingan ini dengan respon yang positif dengan menuliskan, “It’s literally our prayer we pray every Eid. I guess people of other faiths can come if they want?” tulisnya.
(Ini benar-benar doa kami, kami berdoa setiap Idul Fitri. Saya kira orang-orang dari agama lain bisa datang jika mereka mau?) tulisnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan kali pertama klub sepak bola membuka pintunya untuk umat muslim menggelar salat di lapangan. Bagaimana menurutmu?
Kontributor : Agung Kurniawan