Suara.com - Marko Simic resmi meninggalkan Persija Jakarta. Keputusan itu pun direspons oleh salah satu rekan setimnya, Riko Simanjuntak yang berat kehilangan tandemnya tersebut.
Kepergian Marko Simic dari Persija Jakarta kemudian memicu respons banyak pihak. Salah satunya adalah Riko Simanjuntak yang diketahui adalah duet maut striker berusia 33 tahun.
Bagaimana tidak, Riko dan Simic kerap menunjukkan kerja sama apik di lini depan Macan Kemayoran. Dua pemain ini menjadi tumpuan untuk menjebol gawang lawan.
Identiknya, Riko akan melakukan umpan silang dan Simic yang memanfaatkan postur tubuh serta finishing matang bakal menyelesaikan bola menjadi gol.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Bisa Bela Timnas U-23 Lawan Daejeon Hana Citizen
Sayangnya kerja sama antara keduanya harus berakhir. Riko Simanjuntak pun memberi respons via Instagram pribadinya dengan penuh haru.
Riko memposting momen ketika dirinya digendog oleh Simic di hadapan pendukung Persija. Ia menuliskan pesan penuh haru dalam keterangannya.
"Janji gak nangis. My bro Marko Simic," tulis Riko Simanjuntak.
Postingan itu pun langsung dikomentari Marko Simic. Ia mengucapkan rasa sayangnya terhadap pemain berusia 30 tahun itu, tapi sayang kerja sama mereka memang harus berakhir.
"Saya cinta kamu selamanya, saudaraku. Saya akan merindukanmu, tak percaya semua ini berakhir," komentar Simic.
Baca Juga: 5 Julukan Unik Legenda Timnas Indonesia, Ada yang Dipanggil Lord Hingga Jabrik
Sementara itu, Marcko Simic sebelumnya blak-blakan dengan kondisi kontraknya bersama Persija Jakarta. Striker asal Korea itu membagikan kabar itu via akun Instagramnya pada Selasa (26/4/2022).
"Dengan berat hati, saya harus mengumumkan bahwa saya telah mengakhiri kontrak saya secara sepihak dengan Persija Jakarta karena klub telah melanggar kontrak setelah tidak membayar gaji saya selama satu tahun," tulis Marko Simic dalam surat terbukanya.
"Setelah 4,5 tahun pengabdian, 98 gol, 4 trofi, momen-momen yang tak terlupakan, penghargaan individu dan rekor yang saya pecahkan, ini adalah keputusan tersulit dalam hidup saya," sambungnya.
Lebih lanjut, mulai terpinggirkannya sang pemain dari starting eleven Persija di Liga 1 musim lalu juga diakui Simic karena hal tersebut.
Saat meminta hak-haknya segera dipenuhi manajemen tim, Simic malah sering dicadangkan.
"Setelah berbulan-bulan janji tak ditepati dan dibangkucadangkan hanya karena saya menagih hak, saya pikir kini saya perlu melangkah," beber Simic.
"Saya perlu melakukan yang terbaik untuk diri saya dan yang berhak saya dapatkan. Saya berada di situasi yang berat dan sulit tahun ini. Beberapa orang membahayakan karier saya dan hal ini tak akan bisa saya terima."
"Dari lubuk hati terdalam, saya mencintai klub ini, kota ini, saya mencintai kalian semua. Kita telah mencatatkan sejarah dan merayakan momen yang tak terlupakan bersama."
"Saya mengucapkan perpisahan kepada kamu semua. Sungguh menyakitkan tapi yang pasti saya tak akan pernah melupakan kamu semua yang selalu mendukung. Saya akan selalu ingat momen indah bersama kamu semua selamanya. Dengan tulus dan akan selalu jadi Super Simic-mu," pungkas Simic menuliskan salam perpisahannya kepada suporter Persija.