Sejarah Lahirnya Rivalitas Liverpool vs Everton

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 25 April 2022 | 19:30 WIB
Sejarah Lahirnya Rivalitas Liverpool vs Everton
Pemain Liverpool merayakan gol ketiga yang dicetak Sadio Mane dalam semifinal final Piala FA lawan Manchester City. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rivalitas abadi Liverpool dan Everton tak lepas dari sejarah yang membentuk mereka, The Reds awalnya dibentuk dan didaftarkan dengan nama Everton di akhir abad ke-19, oleh John Houlding, pemilik perusahaan pembuatan bir.

Everton dulunya bermarkas di Stanley Park, namun karena minat penonton semakin membludak kemudian dipindahkan ke Priory Road, tepat setelah menjuarai Liverpool Cup 1884.

Namun pemilik Priory Road, J. Cruit tak senang dengan ulah suporter Everton yang terlalu berisik dan tak mau diatur dan ia memaksa The Toffies mencari klub baru.

Para pemain Everton merayakan gol Salomon Rondon pada pertandingan sepak bola putaran kelima Piala FA Inggris antara Everton dan Boreham Wood di Goodison Park di Liverpool, Inggris pada 3 Maret 2022.Lindsey Parnaby/AFP
Para pemain Everton merayakan gol Salomon Rondon pada pertandingan sepak bola putaran kelima Piala FA Inggris antara Everton dan Boreham Wood di Goodison Park di Liverpool, Inggris pada 3 Maret 2022.Lindsey Parnaby/AFP

Houlding kemudian menghubungi rekannya di brewer, John Orell untuk kemudian membuat Everton bisa bermain di Anfield Road.

Baca Juga: Antonio Rudiger Setuju Gabung Real Madrid, Segera Tanda Tangan Kontrak

Beruntung Houlding dan Orrell memiliki hubungan baik, sehingga Everton hanya dibebani sewa yang tak banyak untuk bisa bermain di Anfield Road.

Seiring berjalannya waktu Everton kian populer di Kota Pelabuhan dengan rata-rata penonton yang hadir hingga mencapai delapan ribu orang.

Di Anfield pula Everton berubah menjadi klub profesional, tepatnya pada musim 1890-1891 dengan dua gelar liga dan ditonton sekitar 20 ribu penonton.

Houlding pun membeli Anfield dari Orrell dan seolah ia menjadi orang paling berjasa bagi klub yang kemudian ia miliki itu.

Namun Houlding membebankan biaya sewa yang cukup mahal untuk Everton, meningkatkan bunga dari hutang klub kepadanya dan memaksa menjual bir produksinya di Anfield.

Baca Juga: Profil Mason Holgate, Pemain Everton yang Matanya Nyaris Dicolok Sadio Mane

Selain itu, memaksa Everton untuk menggunakan Sandon Hotel yang juga miliknya sebagai tempat berganti kostum, sebelum dan setelah laga.

Hal inilah yang kemudian memunculkan kritik, khususnya salah satu penulis media ternama setempat, Liverpool Echo yang menyebutnya sebagai aib klub.

Di tahun 1891, Houlding memaksa Everton agar membeli Anfield dan lahan sekitar yang dimiliki Orrell, namun karena biaya yang sangat mahal, dewan klub pun menolaknya.

Hingga pada akhirnya salah satu dewan klub, George Mahon seolah tak sanggup lagi menahan rasa muak terhadap Houlding.

Para pemain Liverpool merayakan kemenangan atas Chelsea dalam adu penalti pada pertandingan sepak bola final Piala Liga Inggris antara Chelsea dan Liverpool di Stadion Wembley, London pada 27 Februari 2022. Liverpool memenangkan pertandingan 11-10 melalui adu penalti setelah pertandingan berakhir 0-0 aet. JUSTIN TALLIS/AFP
Para pemain Liverpool merayakan kemenangan atas Chelsea dalam adu penalti pada pertandingan sepak bola final Piala Liga Inggris antara Chelsea dan Liverpool di Stadion Wembley, London pada 27 Februari 2022. Liverpool memenangkan pertandingan 11-10 melalui adu penalti setelah pertandingan berakhir 0-0 aet. JUSTIN TALLIS/AFP

Mahon yang juga pendiri Everton ingin mereka membeli lahan di Mere Green ketimbang terus membayar sewa mahal di Anfield Road.

Di tahun 1884, Everton harus membayar biaya sewa sebesar 100 poundsterling, sementara di tahun 1890 mereka membayar 250 pound.

Hingga akhirnya Everton resmi pindah ke Mere Green atau kini dikenal dengan nama Goodison Park di tahun 1892.

Hal ini membuat Houlding terkejut, ia khawatir investasinya hancur dengan cara dewan klub seolah menyingkirkannya dengan cara pindah dari Anfield.

Di tahun yang sama Houlding mencari cara mengambil alih klub, termasuk nama, warna, kostum dan lisensi untuk kemudian didaftarkan dengan nama Everton FC dan Athletic Ground Ltd.

Alasannya Everton saat itu belum berstatus perseroan terbatas, namun Football Council menolak pengajuan Houlding berdasarkan rapat di tahun 1892.

Alasannya tidak boleh ada kesebelasan baru dengan nama yang sama dengan anggota yang telah ada, dalam hal ini Everton itu sendiri.

Barulah pada 15 Maret 1892, Houlding dan William E. Barclay memutuskan keluar dari Everton dan berencana membuat Everton dengan nama baru.

Dan Barclay yang saat itu menjadi sekretaris di Everton mengusulkan nama yang lebih kuat, yakni Liverpool, sementara Houlding mengadopsi lambang dan warna kota.

Keputusan itu dianggap sangat berani karena mengambil keseluruhan kota dan bukan sebuah nama sub-urban di tepian Merseydide.

Setelah sempat ingin didaftarkan dengan nama Everton Athletic, tak dipungkiri Everton memiliki pengaruh banyak dalam berdirinya Liverpool.

Meskipun Liverpool kini terbilang lebih sukses ketimbang Everton, pertama kali istilah derbi digunakan dalam pertandingan sepak bola di tahun 1914.

Kala itu Daily Express memuat berita dengan tajuk utama 'A local Derby between Liverpool and Everton', istilah yang kemudian meluas secara umum.

Setelah sempat ingin didaftarkan dengan nama Everton Athletic, bisa jadi derby yang muncul antara Everton melawan Everton.

[Penulis: Eko Isdiyanto]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI