Suara.com - Mengenal lebih jauh sosok Thomas Doll, eks juru taktik Borussia Dortmund yang belum lama ini disahkan menjadi pelatih anyar Persija Jakarta.
Berakhir sudah teka-teki mengenai pelatih baru Persija Jakarta usai diresmikannya Thomas Doll sebagai nahkoda Macan Kemayoran guna Liga 1 musim depan.
Hal tersebut diketahui dari unggahan Persija di media sosial Instagram yang meresmikan Thomas Doll sebagai pelatih anyarnya.
“OFFICIALLY SIGNED. Persija Jakarta resmi menunjuk Thomas Doll sebagai nahkoda baru Macan Kemayoran,” bunyi unggahan Persija.
Baca Juga: Dilepas Persija, Salman Alfarid Langsung Gabung Persebaya Surabaya
Ditunjukkan nama Thomas Doll tak ayal mengakhiri saga mengenai pelatih baru Persija. Sebelum penunjukannya, Macan Kemayoran dikaitkan dengan beberapa pelatih.
Deretan pelatih yang dikaitkan dengan Persija antara lain Paul Munster, Vladimir Petkovic, hingga pelatih asal Korea Selatan.
Selain itu, penunjukkan Thomas Doll juga menjadikannya pelatih ketiga asal Eropa yang menukangi Persija dalam sepeninggalan Stefano Cugurra Teco.
Uniknya, setiap pelatih Eropa yang datang ke Persija pasca kepergian Teco, selalu gagal dan berujung pemecatan. Sebut saja Ivan Kolev, Julio Banuelos dan terakhir Angelo Alessio.
Entah tak kapok atau saking percayanya, Persija pun tetap mantap menunjuk Thomas Doll sebagai pelatih anyarnya, terlebih dengan reputasi yang ia miliki.
Baca Juga: Osvaldo Haay, Penyerang Tajam Timnas Indonesia di SEA Games 2019 yang Tidak Dilirik Shin Tae-yong
Lantas, siapakah sosok Thomas Doll tersebut? Berikut rangkumannya.
Rekam Jejak Thomas Doll
Thomas Doll merupakan pelatih kenamaan asal Jerman yang lahir pada 9 April 1996 di Malchin, Jerman Timur kala itu.
Layaknya pelatih lainnya, Thomas Doll menjalani kariernya di sepak bola sebagai pemain, di mana ia memulai kariernya di usia 6 tahun di tim lokal BSG Lokomotiv Malchin.
Usai menginjak usia 13 tahun, Thomas Doll bergabung tim Divisi Utama Jerman Timur, Hansa Rostock. Di sanalah ia menimba ilmu hingga masuk kancah profesional di tahun 1983.
Saat Hansa Rostock terdegradasi, Thomas Doll kemudian bergabung BFC Dynamo pada 1986 hingga 1990 sebelum menyeberang ke Hamburg SV dan bermain selama satu tahun.
Pada tahun 1991, Thomas Doll menyeberang ke Lazio dan bermain selama tiga tahun, kemudian ke Eintracht Frankfurt selama dua tahun, ke Bari selama dua tahun, hingga akhirnya kembali ke Hamburg SV dan menutup karier pada 2001.
Usai gantung sepatu, Thomas Doll pun bergabung staf kepelatihan Hamburg SV, di mana ia menukangi tim cadangan pada tahun 2002, sebelum akhirnya ditunjuk sebagai pelatih tim utama pada 2004.
Penunjukkan Thomas Doll sebagai pelatih tim utama sempat membuahkan hasil, di mana ia mampu membawa Hamburg SV terbebas dari degradasi.
Selain itu, di tangannya Hamburg SV mampu menjuarai Intertoto Cup dan mampu membawa timnya finis peringkat ketiga di musim 2005-2006, yang membuat mereka otomatis bermain di Liga Champions 2006-2007.
Sayangnya, keberhasilan itu tak diteruskan Hamburg SV di musim 2006-2007. Hingga akhirnya Thomas Doll pun dipecat pada 1 Februari 2007.
Pemecatan itu pun membuat Borussia Dortmund lantas meminang Thomas Doll dan menjadikannya pelatih utama di 13 Maret 2007.
Namun perjalanan Thomas Doll di Dortmund yang bertahan lama. Setahun kemudian, tepatnya pada 19 Mei 2008, pelatih berusia 56 tahun ini dipecat.
Pemecatan itu membuat Thomas Doll menganggur. Hingga akhirnya di tahun 2009, tim asal Turki Genclerbirligi Ankara merekrutnya hingga 2010.
Thomas Doll pun sempat mencari peruntungan ke Asia, di mana ia menukangi Al Hilal. Tapi perjalanannya dengan tim asal Arab Saudi itu hanya berlangsung enam bulan saja dari Juli 2011 hingga Januari 2012.
Thomas Doll pun kembali ke Eropa dan menukangi tim Hungaria, Ferencvaros. Tak disangka, di tim ini kariernya berjalan cukup lama.
Total hampir lima tahun sejak Desember 2013 hingga Agustus 2018 Thomas Doll menukangi Ferencvaros, hingga dirinya berhasil meraih empat gelar domestik yakni tiga gelar Piala Hungaria, dan satu gelar Liga Hungaria.
Setelahnya ia pulang kampung ke Jerman dan menukangi Hannover 1996 selama enam bulan saja, yakni sejak Januari 2019 hingga Juni 2019.
Gagal di Jerman, Thomas Doll kemudian berlabuh ke Siprus dan menukangi APOEL Nicosia hingga Desember 2019.
Usai menganggur cukup lama sejak terakhir kali menukangi APOEL Nicosia, kini Thomas Doll pun dipilih oleh Persija Jakarta sebagai nahkoda barunya.
Thomas Doll diikat Persija selama tiga tahun, di mana perannya tak hanya sebagai pelatih saja, melainkan manajer tim. [Felix Indra Jaya]