Suara.com - Carlo Ancelotti dengan sigap mementahkan mind games atau permainan pikiran yang dilancarkan Thomas Tuchel jelang duel Real Madrid vs Chelsea dalam pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions, Rabu (13/4/2022) dini hari WIB.
Menurut Carlo Ancelotti, klaim Thomas Tuchel bahwa Chelsea sudah tak punya harapan untuk menyingkirkan Real Madrid adalah omong kosong belaka.
Carlo Ancelotti menganggap kans The Blues --julukan Chelsea-- untuk bisa menyakiti atau bahkan membalikan keadaan terhadap Real Madrid jelas masih terbuka.
Selama wasit belum meniup peluit tandang berakhirnya leg kedua yang akan berlangsung di Santiago Bernabeu itu, Real Madrid disebut Ancelotti belum aman.
Baca Juga: 2 Syarat untuk Chelsea Jika Ingin Lolos Semifinal Liga Champions
“Chelsea datang untuk bertarung dan lolos," kata Carlo Ancelotti dalam konferensi pers jelang laga dikutip dari Metro, Selasa (12/4/2022).
"Mereka tahu betul bahwa itu sulit tetapi mereka akan mencoba, itulah semangat sepakbola, klub-klub besar yang tidak pernah menyerah."
Sebelumnya, Thomas Tuchel coba meringankan beban para pemainnya dengan menyebut Chelsea akan sangat-sangat sulit untuk bisa membalikan keadaan di Santiago Bernabeu pasca kekalahan 1-3 di Stamford Bridge pekan lalu.
Dia menyebut Chelsea membutuhkan "naskah fantastis" untuk bisa berbalik menang dan menyingkirkan Real Madrid dari Liga Champions.
“Tidak. Tidak saat ini, tidak [ada harapan bagi Chelsea]," ujar Tuchel.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Prediksi Real Madrid vs Chelsea, Head to Head, Susunan Pemain dan Skor Pertandingan
"Kenapa tidak ada harapan? Karena kami harus menemukan level kami dan saya tidak tahu di mana itu."
“Begitu jauh dari level kami dalam segala hal yang dituntut permainan. Anda tidak bisa mengharapkan hasil dari penampilan seperti ini.”
Berbicara dalam konferensi persnya pada Senin (11/4/2022), Tuchel sekali lagi menekankan skala tugas Chelsea di Bernabeu. Dia menyebut akan sangat sulit untuk membuat keajaiban di ibu kota Spanyol.
“Kami tidak membutuhkan apa pun selain naskah yang fantastis jika kami ingin dapat mengatasi ini,” kata juru taktik asal Jerman itu.
“Tantangannya sangat tinggi mengingat keadaan leg pertama dan di mana kami bermain dan melawan siapa kami bermain."
"[Tapi], kita selalu diizinkan untuk bermimpi dan terkadang penting untuk membayangkan sesuatu dan memimpikannya, tetapi itu tidak akan mengalihkan fokus dari fakta bahwa kita perlu berjuang besok," tambahnya.