Suara.com - Setelah resmi menjadi pelatih anyar PSS Sleman, Seto Nurdiantoro telah memiliki program kerja di bulan April ini. Salah satu fokusnya adalah berburu pemain baru di bursa transfer jelang menghadapi Liga 1 musim depan.
"Melihat kondisi saat ini, secara pribadi saya melihat PSS agak terlambat. Hal ini terlihat dari kompetisi musim lalu. Sampai laga terakhir PSS masih berjibaku mempertahankan posisinya di Liga 1 musim depan," kata Seto, dikutip dari laman resmi klub, Senin (11/4/2022).
Setelah menandatangai kontrak kerja bersama PSS Sleman selama dua musim, Seto mengungkapkan keyakinannya untuk mampu membawa Laskar Sembada menjadi lebih baik dari musim lalu.
Tahapan pertama yang akan dilakukan alumni SSB PS Kalasan tersebut adalah pembicaraan dengan manajemen PSS mengenai pemain incaran hingga pemain yang dipertahankan.
Baca Juga: Duo Persija Riko Simanjuntak dan Rohit Chand Catat Rekor di BRI Liga 2021/2022
"Saat ini fokus kepada pemain yang dipertahankan dari manajemen PSS terlebih dahulu. Kami tim pelatih harus tahu siapa saja yang dipertahankan," ujarnya.
"Ke depannya, kita akan melakukan koordinasi dengan manajemen PSS sesegera mungkin untuk membahas mengenai pemain yang kita bidik. Tentu saja kita menyesuaikan dana yang ada dari manajemen," kata Seto.
Mengenai pergerakan tim lain yang sudah melakukan perekrutan pemain untuk Liga 1 2022/2023, Pria kelahiran Kalasan, Sleman, Yogyakarta itu mengaku tetap optimistis dengan kondisi PSS yang sedikit terlambat.
"Permulaan awal memang berpengaruh. Namun, kami tetap optimis bisa berada di posisi yang bagus ketika masuk garis finish. Ibarat balapan motor, kami memulai di posisi tidak bagus tapi yang paling penting pada finishnya meraih posisi bagus," katanya.
Mengenai kriteria pemain yang akan digaetnya untuk memperkuat PSS di musim depan, Seto menjelaskan tidak terpatok status pemain tersebut, baik pemain asing maupun lokal.
Baca Juga: PSS Sleman Akhiri Kerja Sama dengan Pelatih Putu Gede dan Para Asistennya
"Kami akan memilih pemain yang memiliki karakter yang sesuai kebutuhan tim di musim depan. Karena setiap musim memiliki tantangan yang berbeda sehingga tidak bisa menjadi patokan baku," katanya, demikian Antara.