Infografis
Suara.com - Duel Manchester City vs Atletico Madrid akan digelar di Etihad Stadium. Dua klub raksasa Eropa tersebut akan 'saling bunuh' di leg pertama babak perempat final Liga Champions, Rabu (6/4/2022) dini hari WIB.
Menghadapi Atletico Madrid, manajer Manchester City Josep Guardiola memastikan timnya akan bermain dengan tingkat kewaspadaan tinggi.
"Senang berada di sini. Setiap musim kami tiba di tahap ini, saya katakan jika kami tiba di sini pada bulan April, Mei berjuang untuk gelar, itu karena kami telah melakukannya dengan sangat baik. Jika tampil buruk di tahap ini, Anda keluar dari kompetisi," kata Guardiola.
![Manajer Manchester City Josep Guardiola memimpin sesi latihan timnya jelang final Liga Champions kontra Chelsea di Estadio do Dragao, Jumat (28/5/2021). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/29/50521-josep-guardiola-manchester-city.jpg)
“Atletico ingin menghindari risiko di area netral. Mereka agresif dan ketika mereka memenangkan bola, mereka bermain," jelas pelatih yang akrab disapa Pep.
Baca Juga: Prediksi Benfica vs Liverpool di Liga Champions Malam Ini: Head to Head, Skor, Susunan Pemain
"Mungkin saya salah tetapi apa yang saya lihat, mereka tidak menutup dari belakang. Mungkin kadang-kadang, tapi tidak di awal. Mereka datang untukmu. Mereka tidak menutup. Jika mereka bisa, mereka akan menekan," sambungnya dikutip laman resmi UEFA, Selasa (5/4/2022).
Pertandingan tersebut akan menjadi pertemuan pertama Manchester City dengan Atletico Madrid di Liga Champions.
Akan tetapi untuk manajer City Josep Guardiola, duel kontra Atletico akan menjadi pertemuan ketiganya dengan entrenador Los Colchoneros Diego Simeone.
Guardiola sudah pernah menjajal strategi Simeone sebanyak tiga kali. Yaitu di musim terakhirnya sebagai Barcelona (2011/12) dan di laga semifinal Liga Champions 2015/16 saat melatih Bayern Munich.
Guardiola pastinya juga tidak melupakan kenyataan pahit di laga tersebut, di mana Bayern Munich disingkirkan Atletico lewat produktivitas gol tandang dengan agregat 2-2.
"Ada kesalahpahaman tentang cara [Diego Simeone] bermain. Ini lebih ofensif daripada yang diyakini orang. Dia tidak ingin mengambil risiko dalam membangun (serangan) tetapi mereka sangat bagus di sepertiga akhir. sangat kompetitif. Itu tergantung pada pergerakan permainan dan mereka tahu cara bermain pada saat yang tepat."
