Ramadhan 2022: Cara Liga Inggris Akomodasi Pemain yang Berpuasa

SiswantoBBC Suara.Com
Selasa, 05 April 2022 | 13:35 WIB
Ramadhan 2022: Cara Liga Inggris Akomodasi Pemain yang Berpuasa
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Barangkali Anda akan melihat sedikit perubahan dalam beberapa pertandingan Liga Primer selama beberapa minggu ke depan.

Sabtu dan Minggu (1 dan 2 Maret) menandai dimulainya bulan suci Ramadhan bagi umat Islam di seluruh dunia, yang berakhir dengan perayaan Idul Fitri.

Puasa di Inggris Ramadhan ini akan dimulai antara pukul 04:00 dan 05:00 dan berakhir antara pukul 19:30 dan 20:30.

Ini berarti dari 52 pertandingan Liga Primer yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Ramadhan, ada sembilan pertandingan malam yang berlangsung pada waktu berbuka puasa.

Baca Juga: Kolo Toure Cerita Pengalaman Beratnya Berpuasa saat Main di Liga Inggris

Musim lalu, dalam pertandingan antara Leicester City dan Crystal Palace di Stadion King Power, ada jeda dalam permainan untuk memungkinkan bek Leicester Wesley Fofana dan gelandang Palace Cheikhou Kouyate berbuka puasa.

Apa yang akan terjadi pada musim ini?

Umat Islam memperbanyak ibadah salat, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah selama Bulan Ramadhan untuk meningkatkan ketakwaan.

Tetapi fokus utamanya adalah pada puasa, yang menimbulkan tantangan bagi pemain sepak bola profesional Muslim sehingga mereka cenderung mengubah cara latihan mereka demi mengatasi kerasnya bulan ini.

Musim lalu, ada kesepakatan informal antara para kapten untuk memungkinkan istirahat singkat pada tendangan gawang atau lemparan ke dalam sehingga setiap pemain Muslim yang berpuasa bisa berbuka.

Baca juga:

Baca Juga: Prediksi Crystal Palace vs Arsenal di Liga Inggris: Head to Head, Skor, Susunan Pemain

Musim ini, meskipun belum ada panduan resmi yang diberikan kepada tim papan atas karena tidak memengaruhi setiap pertandingan, kapten kembali dapat meminta istirahat minum pada waktu yang ditentukan selama permainan.

Permintaan itu mereka sampaikan dalam pertemuan pra-pertandingan dengan wasit.

Setelah matahari terbenam, itu akan memungkinkan pemain yang berpuasa untuk pergi ke pinggir lapangan dan segera meminum cairan atau suplemen energi apa pun sebelum melanjutkan permainan.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dasar-dasar bulan Ramadhan, para anggota Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) mengikuti lokakarya yang dipimpin oleh Nujum Sports pada hari Jumat (01/04).

Pertandingan mana saja yang terdampak?

Berikut ini pertandingan yang dapat membuat para pemain Muslim bermain untuk tim mereka dalam keadaan berpuasa:

Senin, 4 April: Crystal Palace vs Arsenal (kick-off 20:00)

Rabu, 6 April: Burnley vs Everton (19:30)

Jumat, 8 April: Newcastle vs Wolves (20:00)

Selasa, 19 April: Liverpool vs Manchester United (20:00)

Rabu, 20 April: Chelsea vs Arsenal, Everton vs Leicester, Newcastle v Crystal Palace (semua 19:45), Manchester City v Brighton (20:00)

Kamis, 21 April: Burnley vs Southampton (19:45)

'Tidak semua orang wajib berpuasa ...'

Orang tua, orang sakit, dan perempuan yang sedang hamil, menyusui, atau menstruasi tidak harus berpuasa.

Siapa pun yang menempuh jarak lebih dari 48 mil (80 km) juga boleh tidak puasa, tetapi harus menebus puasa mereka di kemudian hari, jadi ini termasuk pemain yang pergi ke pertandingan tandang.

Muslim Chaplains in Sport (MCS) dibentuk pada tahun 2014 dan merupakan satu-satunya organisasi Muslim yang didukung dan didanai oleh Liga Premier dan EFL. Mereka bekerja di semua 92 klub sepak bola profesional untuk memberikan ceramah dan seminar pendidikan.

Klub-klub Liga Premier secara teratur meminta bimbingan dari MCS untuk para pemain Muslim mereka, termasuk mengenai isu-isu seperti menunda puasa sehingga kinerja mereka dalam latihan dan selama pertandingan tidak terpengaruh.

"Meskipun dalam Islam tidak ada aturan untuk atlet, kami memberikan saran tentang bagaimana mereka dapat mempertahankan puasa mereka dan mendiskusikan apakah mereka memenuhi syarat untuk menunda puasa, seperti ketika mereka bepergian atau sakit," kata direktur pelaksana MCS Ismail Bhamji kepada BBC Sport.

"Pemain sepak bola Muslim berasal dari berbagai latar belakang dan kita harus menemukan solusi yang efektif supaya semua orang bisa menjalankan keyakinan mereka.

"Satu klub Liga Premier meminta saya untuk berbicara dengan seorang pemain Muslim untuk menunda puasanya selama Bulan Ramadhan. Secara hukum Islam, dia tidak memenuhi syarat karena kondisi tertentu yang disebutkan harus dipenuhi dan saya harus terbuka dan jujur dengan mereka tentang kenyataan yang keras."

MCS bekerja sama dengan dua klub teratas di negara ini, Manchester City dan Liverpool, dan Bhamji mengisi bincang-bincang tentang Ramadhan di Kampus Etihad pada hari Rabu. Ia memuji pendekatan mereka terhadap keragaman dan memperluas pengetahuan mereka tentang hal-hal ini.

"City dan Liverpool melakukan yang terbaik dan saya melihat fondasi yang diletakkan di kedua klub," katanya. "Mereka memiliki orang yang tepat dengan mentalitas dan visi yang tepat untuk membantu klub, dari akademi dan seterusnya sampai ke tim utama.

"[Manajer] Pep Guardiola dan Jurgen Klopp menonjol karena mereka progresif dan berpikiran maju jadi saya telah melihat perbaikan yang dilakukan di klub selama beberapa musim."

Para pemain mendapat parsel Ramadhan

Nujum Sports, yang merancang Piagam Atlet Muslim dalam upaya "menantang organisasi untuk menciptakan perubahan positif", kembali mengirimkan parsel Ramadhan kepada 270 olahragawan pria dan wanita Muslim, termasuk sekitar 180 pemain sepak bola mulai Liga Premier sampai pemain non-liga.

Parsel itu diluncurkan di sebuah acara di London awal bulan ini dan berisi kurma, air Zam Zam, sajadah, dan parfum.

Nujum mengatakan rasanya "istimewa" dapat mewakili komunitas Muslim dalam olahraga dan organisasi ini bekerja untuk "membantu" atlet dengan dukungan mereka.

Kepala divisi keterlibatan pemain di lembaga amal anti-diskriminasi Kick It Out, Troy Townsend, mengatakan: "Nujum telah bekerja sangat baik untuk meningkatkan kesadaran tentang komunitas Muslim, untuk memahami agama mereka dan apa yang mereka lalui selama periode seperti Ramadhan.

"Saya bisa melihat kekuatan dalam apa yang Nujum coba capai dan bagaimana kami bisa bekerja sama. Ada banyak pemain yang menganggap dirinya sebagai Muslim yang bahkan tidak diketahui atau dihargai oleh sepak bola."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI