Persela sejatinya baru bermain pada Minggu (20/3) menghadapi Bhayangkara FC, tetapi tidak bisa mengejar raihan poin dari Laskar Antasari yang telah mengumpulkan 32 poin dari 32 pertandingan dan berada di posisi ke-15.
Laskar Joko Tingkir yang saat itu berada di posisi ke-17 klasemen baru menorehkan 21 poin dengan sisa tiga pertandingan sehingga tidak mampu mengejar Barito Putera yang sudah berada di posisi aman.
Terdegradasinya Persela mengakhiri perjalanan tim kebanggaan masyarakat Lamongan tersebut di kasta tertinggi sepak bola Indonesia dalam 18 tahun terakhir.
Persipura Turun Kasta

Di ujung timur, Persipura akhirnya juga harus terdegradasi pada pekan terakhir Liga 1 2021/2022 meski menang 3-0 atas Persita Tangerang pada pekan ke-32 Liga 1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Kamis (31/3) lalu.
Kemenangan itu tidak cukup bagi tim Mutiara Hitam karena dua pesaing mereka, yakni Barito Putera dan PSS Sleman di saat bersamaan meraih hasil yang dibutuhkan untuk bertahan di Liga 1.
Persipura akhirnya menyusul Persiraja dan Persela, dua tim yang sudah terdepak lebih dulu karena tak bisa meraup cukup poin untuk mengamankan posisinya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Turun kasta jelas sangat menyakitkan bagi Persipura, apalagi sebelumnya mereka harus dikurangi tiga poin oleh Komite Disiplin PSSI akibat tidak datang ke laga tunda pekan ke-22, 21 Februari lalu, melawan Madura United.
Tim asuhan Angel Alfredo Vera itu tidak datang karena beralasan banyak pemainnya yang positif COVID-19, sementara PT Liga Indonesia Baru (LIB) mensyaratkan minimal 14 pemain harus negatif COVID-19 untuk bisa bertanding.
Baca Juga: Sepak Terjang Persipura, Jawara Liga Indonesia Terbanyak yang Kini Terdegradasi
Dari pemeriksaan kesehatan jelang laga menunjukkan bahwa jumlah pemain Persipura yang negatif COVID-19 ternyata melebihi 14 orang dan bisa memainkan pertandingan.