Suara.com - Liga 1 2021/22 akan segera rampung, maka masa depan pelatih Eduardo Almeida di Arema FC menjadi tanda tanya.
Jika menilik kontrak, pelatih asal Portugal tersebut hanya dikontrak oleh "Singo Edan" hingga akhir Maret 2022. Itu artinya dia akan bebas tugas setelah Arema melakoni laga terakhir.
Arema bakal melakoni laga pekan ke-34 Liga 1 2021/22 melawan PSM Makassar pada Rabu (30/3/2022) pukul 18.15 WIB.
JIka tak diperpanjang, maka laga melawan PSM akan menjadi pertandingan terakhir Arema di bawah kepemimpinan Almeida.
Baca Juga: LIB Pastikan Pertandingan Persik Kediri Vs Bali United Tanpa Penonton
Meski gagal membawa Arema menjadi kampiun Liga musim ini, jasa Eduardo Almeida sangat layak untuk dipertahankan oleh Arema di musim depan.
Terlebih jika melihat performa Arema FC musim ini, posisi Eduardo Almeida layak untuk dipertahankan. Berikut beberapa alasannya.
1. Performa Arema Meningkat Pesat
Di bawah tangan dingin Almeida, Arema FC menjelma sebagai tim kandidat peraih gelar juara Liga 1 musim ini. Bahkan, mereka masih menyandang status itu hingga masuk ke putaran keempat di Bali.
Saat itu Arema mampu bercokol di puncak klasemen sementara di atas Bali, Persib, dan Persebaya. Meski kini mereka gagal meraih juara, performa Arema di bawah arahan Almeida terbukti meningkat pesat.
Baca Juga: Madura United Bidik Kemenangan di Laga Pamungkas, Fabio Lefundes: Pemain Harus Fokus
Mereka masih berpotensi untuk finis di posisi ketiga klasemen akhir jika mampu mengalahkan PSM di pekan terakhir.
Namun hal ini dengan catatan jika Persebaya yang ada di posisi keempat dan Bhayangkara di peringkat ketiga, sama-sama menelan kekalahan di laga terakhir mereka.
Di posisi berapa pun Arema FC nanti finis, hasil di musim ini jauh lebih baik dari Liga 1 2019 di mana mereka cuma finis di peringkat ke-9 klasemen akhir.
2. Konsistensi
Konsistensi merupakan hal penting untuk bisa berada di papan atas Liga 1, hal ini dimiliki Arema sejauh kompetisi berjalan di bawah arahan Eduardo Almeida.
Arema FC sempat memegang rekor sebagai tim yang tidak merasakan kekalahan terpanjang musim ini di Liga 1. Mereka sempat tidak terkalahkan di 23 pertandingan beruntun.
Catatan ini mereka torehkan dari September 2021 hingga Februari 2022 saat dikalahkan oleh Persebaya pada 23 Februari lalu.
3. Punya Pengalaman di Liga 1
Eduardo Almeida pertama kali datang ke Indonesia pada putaran kedua Liga 1 2019 dengan menangani Semen Padang. Meski di akhir musim Semen Padang degradasi, performa Kabau Sirah meningkat ditangani Alemida.
Punya pengalaman di kompetisi Indonesia adalah faktor penting lain yang membuat Arema FC harus mempertimbangkan untuk mempertahankan sang juru taktik berusia 44 tahun tersebut.
Kontributor: Aditia Rizki