Mike Wisdom, Bocah 13 Tahun yang Dibeli Bayern Munich Hampir Rp 5 Miliar

Rully Fauzi Suara.Com
Senin, 28 Maret 2022 | 19:36 WIB
Mike Wisdom, Bocah 13 Tahun yang Dibeli Bayern Munich Hampir Rp 5 Miliar
Mike Wisdom. [doc. Transfernewslive]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayern Munich baru saja membajak salah satu talenta terbaik di Jerman, Mike Wisdom, yang diwarnai kontroversi.

Transfer Mike Wisdom ke Bayern memang menimbulkan kontroversi karena usia pemain dan jumlah uang yang dikeluarkan untuk proses perekrutan.

Kabarnya, Mike Wisdom yang baru berusia 13 tahun diangkut dari Borussia Monchengladbach dengan mahar sebesar 300 ribu euro atau setara dengan Rp 4,7 miliar.

Sebelum proses ini terjadi, raksasa Bavaria itu sempat melakukan pengintaian dan menjajaki transfernya selama kurang lebih 18 bulan.

Baca Juga: Lazio Siap Lego Milinkovic-Savic Musim Panas Ini, Dibanderol Rp 1,2 Triliun

Setelah direkrut, Mike Wisdom akan bergabung dengan tim junior Bayern. Adapun sebagian besar biaya transfer sebesar Rp 4,7 miliar itu akan digunakan sebagai bonus masuk untuk talenta muda.

Dari pemberitaan Sports World Ghana, kesepakatan transfer ini turut mengklaim bahwa Wisdom mendapatkan beasiswa gratis. Selain itu, kedua orang tua Wisdom juga menerima sebagian besar uang transfer tersebut. 

Selain Bayern, sejumlah klub yang juga tertarik merekrutnya ialah Bayer Leverkusen dan Borussia Dortmund.

Sebab, pemuda berusia 13 tahun ini dikenal sebagai striker yang memiliki kecepatan serta aktif di kedua kakinya. 

Kemampuan itu menunjang kebutuhannya untuk menjadi seorang striker yang berbahaya. Apalagi, Wisdom juga dikenal tenang saat mengeksekusi bola di depan gawang.

Baca Juga: AS Roma Siap Kembalikan Ainsley Maitland-Niles ke Arsenal

 Talentanya Dibajak, Monchengladbach Geram

Kesepakatan transfer antara Munchen dengan Wisdom menjadi pukulan telak bagi Borussia Monchengladbach. 

Menurut Direktur Olahraga Borussia, Roland Virkus, transfer ini sangat merugikan timnya.

“Kesepakatan seperti itu sama sekali tidak bermanfaat bagi pembinaan pemain muda di Jerman. Saya pikir itu menyedihkan,” kata Roland Virkus.

“Kami menawarkan dia tempat di sekolah asrama untuk meminimalkan waktu perjalanan,” tukasnya.

[Muh Adif Setiawan]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI