Hanya karena Mentega, Luapan Emosi Roy Keane Bikin Petugas Kantin Manchester United Menangis

Rully Fauzi Suara.Com
Kamis, 24 Maret 2022 | 19:54 WIB
Hanya karena Mentega, Luapan Emosi Roy Keane Bikin Petugas Kantin Manchester United Menangis
Mantan kapten Manchester United, Roy Keane. [NICK POTTS / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan kapten Manchester United, Roy Keane, dikenal sebagai sosok yang garang baik di dalam maupun luar lapangan, sampai-sampai membuat seorang petugas kantin menangis karena dirinya.

Kisah ini diceritakan oleh mantan penjaga gawang Manchester United, Luke Steele. Dia menyaksikan sendiri dengan mata kepalanya betapa mengerikannya sosok Roy Keane hingga membuat petugas kantin meneteskan air mata.

Menurut kesaksian Luke Steele, peristiwa itu bermula ketika Roy Keane tengah berada di kantin yang disediakan oleh Manchester United.

Suatu ketika, gelandang asal Irlandia itu meminta mentega kepada seorang petugas kantin yang tengah berjaga. 

Baca Juga: Cedera Kronis, Kiper Manchester United Pensiun Dini

“Suatu hari, saya berada di kantin dan ada seorang perempuan yang sedang bekerja di dapur,” kata Luke Steele dalam sesi podcast ‘Under The Cosh’ dikutip dari Sportbible.

“Dia (Keane) seperti, ‘Apa kita punya mentega?’, lalu petugas kantin itu berkata, ‘Oh Tidak, kita kehabisan. Saya sudah meminta tambahan’,” lanjutnya.

“Lalu Roy meresponsnya, ‘Apa maksudmu. Hari ini kehabisan atau baru pesan lagi hari ini?’. Petugas kantung lalu bilang, ‘Ya. Kita kehabisan hari ini, tapi tidak usah risau, Roy’.”

Luke Steele mengatakan, saat itu Roy Keane tak habis pikir kenapa kantin Manchester United sampai bisa kehabisan mentega. Pada momen itu pula, Keane membuat petugas menangis.

Padahal, dari kesaksian Steele, Roy Keane sama sekali tak melontarkan kata-kata kasar kepada petugas kantin tersebut.

Baca Juga: Free Transfer, Manchester United Terus Pepet Antonio Rudiger

Namun, tatapan matanya yang bengis, disertai dengan aksen Irlandia yang identik dengan nada tinggi, hal itu sudah cukup untuk membuat perempuan tersebut bergidik.

Bahkan, Steele juga merasakan betapa mengerikannya wajah Roy Keane yang dikenal garang saat berduel di atas lapangan tersebut.

Bagi Steele, menyaksikan Roy Keane dalam kondisi penuh amarah seperti menjadi mimpi buruk yang tak pernah hilang dari ingatannya.

“Aku mendengarkannya dan cuma ada kami bertiga. Ia sama sekali tak mengumpat, tapi ia sudah mengantisipasi dengan tatapan matanya dan aksen bernada tinggi. Itu menghantuiku sampai sekarang,” kata Steele.

“Lalu, si perempuan malang itu sampai meneteskan air mata. Dia menangis. Namun, Keane tetap tidak percaya kenapa bisa kehabisan mentega. Begitulah dirinya. Ia hanya menginginkan yang terbaik untuk klub,” lanjutnya.

[Muh Adif Setiawan]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI