3 Alasan PSSI Tak Perlu Naturalisasi Adilson Maringa

Rully Fauzi Suara.Com
Kamis, 24 Maret 2022 | 18:58 WIB
3 Alasan PSSI Tak Perlu Naturalisasi Adilson Maringa
Penjaga gawang Arema FC, Adilson Maringa. (ANTARA/HO-Arema FC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kiper asing milik Arema FCAdilson Maringa, menjadi sorotan usai melontarkan pernyataan berminat jika bisa membela Timnas Indonesia.

Maringa sendiri namanya mencuat usai tampil impresif bersama Arema di Liga 1 2021/2022. Dia datang ke skuad Singo Edan pada Juni tahun lalu.

Maringa kemudian mendapatkan kepercayaan untuk menjaga mistar gawang tim berjuluk Singo Edan. Pemain asal Brasil ini membantu Arema FC bertarung di papan atas Liga 1.

Nah, belum lama ini Maringa menjawab pertanyaan apakah dirinya tertarik jika mendapatkan tawaran naturalisasi dari federasi. Kiper berusia 31 tahun ini lalu membuka opsi bisa menjadi WNI.

Kendati begitu, kiper dengan tinggi 1,94 meter tersebut mengatakan banyak kiper berkualitas dari Indonesia. Hal ini memang menjadi kondisi di lapangan karena banyak talenta kiper Indonesia yang layak untuk membela Timnas Indonesia.

Sebelum Maringa, Emil Audero menjadi nama kiper keturunan yang ditargetkan PSSI sebagai pemain naturalisasi. Namun, proses itu dikabarkan batal.

Lantas, apa saja alasan yang membuat PSSI sebetulnya tidak perlu naturalisasi Adilson Maringa? Berikut ulasannya.

1. Banyak Kiper Lokal Berkualitas

Senada dengan pernyataan Maringa yang menyebut banyak penjaga gawang lokal yang punya kualitas mumpuni. Pada kenyataannya, Indonesia memang punya sejumlah kiper papan atas.

Persebaran kiper bertalenta itu pun cukup merata, mulai dari kelompok umur hingga sosok senior. Sebut saja di antaranya ada Nadeo Argawinata, Teja Paku Alam, hingga kiper muda macam Ernando Ari Sutaryadi.

2. Regenerasi Kiper

Naturalisasi kiper bisa menjadi salah satu penyebab putusnya regenerasi penjaga gawang lokal Indonesia. Padahal, banyak pemain-pemain muda yang berpotensi di posisi tersebut.

PSSI harus mempertimbangkan aspek ini agar penerus kiper untuk Timnas Indonesia bisa terus langgeng. Alih-alih naturalisasi, PSSI bisa membina penjaga gawang berbakat dengan lebih baik.

3. Fokus ke Sektor Lain

Ketimbang mencari pemain untuk dinaturalisasi di posisi kiper, akan lebih baik jika PSSI mencari pemain naturalisasi untuk posisi yang lebih dibutuhkan untuk diperkuat.

Ambil contoh lini belakang. Saat ini sudah dua nama yang dikabarkan sedang dalam proses naturalisasi dan diharapkan bisa segera rampung menjadi WNI.

[Aditia Rizki]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI