Suara.com - Persela Lamongan dipastikan terdegradasi, kabar ini mengejutkan mengingat Laskar Joko Tingkir merupakan salah satu klub besar Indonesia dengan sederet pemain berlabel tim nasional.
Persela Lamongan mengakhiri Liga 1 2021 dengan hasil mengecewakan, terdegradasi ke Liga 2 untuk musim depan setelah tak mampu keluar dari zona degradasi.
Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini menempati peringkat ke-17 klasemen sementara Liga 1 2021 dengan torehan 21 poin dari hasil tiga kemenangan dan 12 kali imbang.
Musim ini Persela dipaksa menelan kekalahan sebanyak 16 kali, dengan menyisakan tiga laga sisa Liga 1 2021 keberhasilan meraih kemenangan secara beruntun pun tak berdampak.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Pesepakbola Terkenal di Indonesia, Elkan Baggott Merendah
Jika mampu memenangi tiga laga sisa, sembilan poin tambahan tak akan membuat Persela mampu mentas dari zona degradasi Liga 1 2021.
Tentu mengejutkan melihat Persela turun kasta setelah beberapa musim menjadi langganan kasta teratas sepak bola Indonesia.
Mengingat Persela merupakan salah satu klub besar di Indonesia yang juga merupakan langganan pemain timnas Indonesia.
Berikut ini tujuh pemain berlabel timnas Indonesia yang pernah berseragam Persela Lamongan di kompetisi kasta teratas Liga Indonesia.
Baca Juga: Elkan Baggott Nggak Janji Bakal Bela Timnas Indonesia di SEA Games
Pemain yang pernah mengenakan nomor punggung 10 timnas Indonesia ini bergabung dengan Persela Lamongan pada musim 2010-2011.
Sosok yang sempat dijuluki Cristiano Ronaldo Indonesia ini sukses membawa Laskar Joko Tingkir mengakhiri musim dengan menempati posisi kesembilan.
Bergabung dari Persekabpas Pasuruan pada 2008 silam, I Gede Sukadana menjadi andalan lini tengah Persela hingga Juli 2012.
Sebelum akhirnya pergi dengan status bebas transfer ke Arema Cronus dan bertahan selama empat tahun hingga 2016.
Hubungan baik Arema dengan Persela tak hanya terjadi saat transfer I Gede Sukadana, tetapi juga saat transfer Hendro Siswanto.
Sebelum menjadi andalan lini tengah Singo Edan, Hendro Siswanto merupakan andalan bagi Laskar Joko Tingkir sejak 2010.
Digaet dengan status bebas transfer dari Persiba, Hendro bertahan di Stadion Surajaya selama dua tahun sebelum performanya menarik minat Arema pada 2012.
Berposisi sebagai bek, Arif Satria datang ke Persela pada 2018 setelah sebelumnya tak bermain untuk klub manapun usai kontraknya tak diperpanjang Semen Padang.
Sempat menjadi pemain pinjaman PSP Padang pada 2017, Arif berlabuh ke Persela pada 2018 dan bertahan sampai dua musim.
Sebelum performa ciamiknya membuat Persebaya Surabaya kepincut, hingga pada Januari 2020 lalu ia berhasil digaet Bajul Ijo.
Bisa dibilang pemain timnas Indonesia ini merupakan produk asli Persela Lamongan sekaligus membuat namanya naik ke permukaan.
Bergabung pada 2016 lalu, karier Saddil Ramdani usai bermain untuk Persela Lamongan semakin menanjak dan namanya semakin dikenal publik.
Bahkan membuat klub klub Liga Malaysia, Pahang tertarik merekrutnya pada 2019 silam hingga saat ini masih bertahan di klub tersebut meski sempat gabung Bhayangkara FC.
Pemain berusia 27 tahun ini merupakan produk asli Persela Lamomgan, bergabung Laskar Joko Tingkir junior pada 2010 lalu, perjuangan sang pemain tak sia-sia.
Nur Hardianto mulai bermain untuk tim senior Persela pada 2016 dan selama dua tahun hingga 2018 ia menjadi andalan lini serang tim.
Lagi-lagi produk asli Persela ini membuat Arema FC tertarik merekrutnya, Januari 2018 Hardianto resmi meninggalkan Stadion Surajaya menuju Kanjuruhan.
Performa bersama Persibo Bojonegoro membuat Persela Lamongan tertarik merekrutnya, Samsul Arif tiba di Surajaya pada 2009.
Hingga 2017, karier Samsul Arif berputar-putar dengan tiga klub yang menjadi lingkarannya mengasah kemampuan sebagai striker mematikan.
Persela Lamongan, Persibo Bojonegoro dan Arema FC, sebelum Samsul menjadi salah satu striker mematikan Indonesia bersama Persebaya Surabaya musim ini.
Penulis: Eko Isdiyanto