Suara.com - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Mauricio Pochettino mengamuk usai timnya dipermalukan AS Monaco 0-3 dalam lanjutan Ligue 1 Prancis, Minggu (20/3/2022) malam WIB.
Menurut Mauricio Pochettino, Neymar dan kawan-kawan tampil begitu buruk khususnya di babak pertama. PSG disebut layak untuk kebobolan bahkan lebih dari satu gol pada periode tersebut.
Bermain di Stade Louis II, PSG selaku pemuncak klasemen Ligue 1 Prancis porak-poranda. Mereka yang tampil tanpa Lionel Messi yang mengalami flu, tertinggal 0-1 di babak pertama setelah Monaco mencetak gol lewat Wissam Ben Yeder (25').
Di babak kedua, PSG bukannya bangkit. Mereka justru tetap kesulitan untuk mencari gol penyeimbang.
Baca Juga: 5 Pemain yang Layak Gantikan Kylian Mbappe di PSG, Dua di Antaranya Bomber Liverpool
Alih-alih mencetak gol, tim yang sudah tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions itu kebobolan dua gol lagi oleh Kevin Volland (68') dan Wissam Ben Yeder (84').
Pochettino tak bisa menyembunyikan kekesalannya pasca kekalahan. Dia secara tak langsung menuding para pemain tidak menampilkan performa terbaiknya.
"Saya pikir kami memulai pertandingan dengan cara yang paling buruk. Tidak dapat diterima untuk memulai seperti itu dan saya pikir itulah alasan utama kekalahan," kata Mauricio Pochettino dikutip dari laman PSG, Senin (21/3/2022).
"Saya pikir di babak pertama kami bahkan pantas kebobolan lebih dari satu gol, itu adalah skor yang kecil," tambah pelatih yang diisukan bakal jadi pengganti Ralf Rangnick di Manchester United itu.
Pochettino menyebut PSG harus segera bereaksi atas kekalahan ini. Evaluasi harus dilakukan tim berjuluk Les Parisiens demi mendapat hasil terbaik di sisa musim.
"Kami memulai dengan lebih baik di babak kedua dan kami menunjukkan semangat yang lebih baik," ujar Mauricio Pochettino.
"Namun, cara kami memulai babak pertama, kami harus banyak memikirkannya," pungkasnya.
Kekalahan ini tak mengubah posisi PSG di puncak klasemen Ligue 1 Prancis dengan 65 poin dari 29 pertandingan. Unggul 12 poin dari Marseille di tempat kedua.