PSSI Bingung Utang Satu Dekade Lalu Baru Disinggung Sekarang

Jum'at, 18 Maret 2022 | 16:12 WIB
PSSI Bingung Utang Satu Dekade Lalu Baru Disinggung Sekarang
Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi ditemui di GOR Popki Cibubur, Jakarta, Kamis (10/12/2020). [Suara.com/Adie Prasetyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PSSI, Yunus Nusi menanggapi kabar heboh soal persuhaan asal Belgia, Target Eleven yang menagih utang sekitar Rp672 miliar. Yunus mengaku pihaknya tidak tahu apapun terkait masalah ini.

Sebelumnya, Target Eleven mengajukan gugatan melalui pengadilan arbitrase untuk olahraga (CAS) karena dianggap PSSI tak mau membayar utang tersebut.

Gugatan itu meminta agar PSSI segera membayar tuduhan utang yang mencapai 47 Juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp672 miliar.

Angka sebesar itu merupakan buntut kerja sama yang terjadi pada 2013. PSSI mengklaim kerja sama itu berlangsung antara Target Eleven dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di zaman kepengurusan PSSI, Djohar Arifin Husin.

Baca Juga: Mochamad Iriawan Ucapkan Malam Nisfu Sya'ban, Publik Malah Komentari Soal Utang PSSI

Saat itu PSSI dilanda dualisme kompetisi, yakni Indonesia Super League (ISL) yang diakui oleh FIFA dan Liga Primer Indonesia (LPI) yang dianggap FIFA sebagai Breakway League.

Uniknya, selama kepemimpinan Ketua Umum PSSI yaitu Djohar Arifin Husin, La Nyalla Matalitti, hingga Edy Rahmayadi hingga kepengurusan saat ini di bawah Mochamad Iriawan, warisan utang ini tidak pernah disinggung.

Masalah ini juga tidak pernah dilaporkan pada saat Kongres yang dihadiri perwakilan FIFA, AFC, dan AFF. Oleh karena itu, PSSI perlu melakukan penyelidikan.

"PSSI berniat baik untuk menyelesaikan kasus ini. Namun, Target Eleven bersikeras untuk menyeret administrasi sekarang yang tidak tahu menahu mengenai perjanjian yang terjadi hampir satu dekade yang lalu," kata Yunus Nusi dalam rilis yabg diterima Suara.com.

"Sementara itu, pihak LPIS tidak pernah disinggung dan dilibatkan oleh oleh Target Eleven dalam kasus ini," tambahnya.

Baca Juga: Biaya VAR Rp80 Miliar untuk Satu Lapangan, PSSI Pilih Tambah Asisten Wasit di Kompetisi Musim Depan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI