Imbas Aset Abramovich Dibekukan, Chelsea Tak Mampu Beli Bensin untuk Bus

Reky Kalumata Suara.Com
Sabtu, 12 Maret 2022 | 15:23 WIB
Imbas Aset Abramovich Dibekukan, Chelsea Tak Mampu Beli Bensin untuk Bus
Logo Chelsea di Stamford Bridge. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nasib malang menimpa Chelsea sejak pemerintah Inggris membekukan aset sang pemilik, Roman Abramovich. Karenanya, The Blues bisa saja kesulitan bertanding karena tak bisa membeli bensin.

Belakangan situasi tak kondusif menerpa kubu Chelsea seiring sanksi yang diberikan pemerintah Inggris kepada Roman Abramovich.

Pada mulanya, Chelsea dilarang menjual tiket pertandingan, merchandise, perpanjang kontrak pemain dan bahkan juga melakukan jual beli pemain.

Tak cukup sampai di situ, pemerintah Inggris juga membatasi biaya perjalanan atau akomodasi Chelsea saat menjalani laga tandang.

Baca Juga: Chelsea Kena Imbas usai Roman Abramovich Disanksi, Guardiola Kasihan dengan Tuchel dan Pemain

Tekanan-tekanan berat yang didapatkan Chelsea inipun membuat sang pelatih, Thomas Tuchel tetap optimis bisa terus bertanding dan tampil.

Pelatih asal Jerman ini juga berkelakar dirinya dan anak asuhnya akan tetap semangat bermain atau kompetitif asalkan bus tetap memiliki bensin penuh.

“Mungkin yang jadi kekhawatiran adalah mencari cukup jersey untuk bermain di tengah sanksi. Tapi, asalkan kami punya jersey yang cukup dan bus yang penuh dengan bensin, kami akan tetap datang dan kompetitif,” ujar Tuchel pasca laga melawan Norwich City, Jumat (11/3/22).

Nyatanya, ucapan Tuchel ini seakan dijawab oleh pemerintah Inggris yang dalam waktu kurang dari 24 jam berselang, menjatuhkan sanksi dengan membekukan rekening bank milik The Blues.

Dilaporkan oleh The Athletic via Tribuna, rekening bank dan kartu kredit atas nama Chelsea dibekukan oleh Barclays, yang merupakan bank multinasional yang berlokasi di London.

Baca Juga: Thomas Tuchel Bersumpah Chelsea Tidak akan Hancur Usai Disanksi Pemerintah Inggris

Imbas dari pembekuan rekening dan kartu kredit ini, Chelsea tak bisa mengeluarkan dana untuk membayar hal-hal kecil. Salah satunya adalah bensin untuk bus ke pertandingan.

Adanya laporan ini membuat beberapa pihak mempertanyakan keputusan pemerintah Inggris. Pasalnya, Chelsea mendapat lisensi khusus dari pemerintah setempat di tengah sanksi dari Abramovich.

Namun nyatanya, lisensi ini tak berfungsi apa-apa. Apalagi dalam laporan lainnya, Chelsea mendapat pembatasan hanya bisa mengeluarkan biaya maksimal 500 ribu poundsterling (Rp9,3 miliar) untuk menggelar pertandingan kandang.

Padahal, pihak Premier League telah menetapkan minimal angka 1 juta poundsterling (Rp18,6 miliar) untuk menggelar pertandingan kandang yang biayanya digunakan untuk keamanan dan katering.

Selain pembatasan pengeluaran untuk pertandingan kandang, pemerintah Inggris juga memberi batas maksimal dana 20 ribu poundsterling (Rp373 juta) saja untuk Chelsea melakoni laga tandang.

Padahal dalam waktu dekat, Chelsea harus bermain di Prancis saat bertandang ke markas Lille guna melakoni leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2021-2022.

Dengan adanya pembatasan dana dari pemerintah Inggris tersebut, Chelsea pun diprediksi akan kesulitan untuk bermain maksimal di setiap laga di sisa musim ini.

Penulis: Felix Indra Jaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI