Suara.com - Manajer Manchester City, Pep Guardiola merasa kasihan dengan koleganya, yakni manajer Chelsea, Thomas Tuchel dan para pemain The Blues usai pemerintah Inggris membekukan seluruh aset bos klub London barat itu, Roman Abramovich termasuk klub.
Pep Guardiola menaruh rasa iba kepada Thomas Tuchel usai polemik yang membuat Chelsea bisa saja kehilangan daya bersaing di Liga Inggris dan kompetisi Eropa.
Bagi pelatih asal Spanyol itu sikap pemerintah Inggris membuat Chelsea dan seluruh orang didalamnya, termasuk Thomas Tuchel dan para pemain dalam kondisi sulit.
Guardiola seolah memahami beratnya posisi yang diemban dirinya dan para pelatih lain karena berbagai isu yang mendera Chelsea yang sebenarnya tak begitu mereka pahami.
Baca Juga: Tak Lama Lagi, Tak Ada Angka 3 di Jersey Chelsea
"Ini posisi yang sulit bagi manajer, bagi Thomas Tuchel, dan para pemain," ucap Pep Guardiola dikutip dari Sky Sports.
"Tidak nyaman dan saya kasihan pada mereka karena mereka ada di sana untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
"Ketika ada COVID-19, kami diminta berbicara seperti dokter tentang obat-obatan, vaksin. Sepertinya ketika kami berbicara di sini.
"Kami harus memiliki pengetahuan untuk mengetahui segalanya secara mutlak, Ini tidak nyaman dan saya merasa kasihan pada mereka karena mereka ada di sana.
"Untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Sekarang situasi dengan Chelsea saya cukup berempati untuk menempatkan diri saya di posisi manajaer Chelsea dan para pemain lain.
Baca Juga: Antonio Conte Miris Lihat Kondisi Chelsea saat Ini
"Ini pasti situasi yang tidak nyaman," imbuhnya.
Sementara Tuchel mengaku dirinya masih setia bersama klub yang dibawanya sukses meraih trofi Liga Champions musim lalu.
Hal itu diungkapkan Tuchel setelah Chelsea mengalahkan tuan rumah Norwich City 3-1 dalam laga lanjutan Liga Inggris pada Jumat (11/3/2022) dini hari WIB.
"Saya masih senang di sini, senang menjadi manajer tim kuat. Saya tahu ada banyak kebisingan di sekitar," ucap Tuchel dikutip dari BBC.
"Sejauh ini kami bisa saling percaya dan ini tidak akan berubah. Selama kami memiliki cukup baju dan bus untuk dibawa ke pertandingan.
"Kami akan berada di sana dan akan berjuang keras." imbuhnya.