Tinggalkan Arsenal, Thierry Henry Sempat Depresi saat Gabung Arsenal

Rully Fauzi Suara.Com
Rabu, 09 Maret 2022 | 16:40 WIB
Tinggalkan Arsenal, Thierry Henry Sempat Depresi saat Gabung Arsenal
Thierry Henry. [Valery HACHE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda Arsenal, Thierry Henry ungkap proses perceraiannya dengan sang istri membuat kesehatan mentalnya terganggu saat bermain untuk klub raksasa Spanyol, Barcelona.

Berstatus pemain bintang pada masanya tak membuat Henry mudah beradaptasi saat pertama kali gabung Barcelona dari Arsenal di 2007 silam.

Barcelona harus merogoh koceknya sebesar 16 juta pounds atau sekitar Rp301 miliar demi mendapatkan Henry kala itu.

Mantan penyerang Timnas Prancis itu pergi setelah mencatatkan 367 laga di berbagai kompetisi bersama The Gunners, dengan menorehkan 228 gol serta 106 assist.

Berbekal catatan impresifnya bersama Arsenal, Henry tentu diprediksi tak akan kesulitan beradaptasi dengan Barcelona, meskipun saat itu ia tengah mengalami cedera.

Pria Prancis itu tiba di Camp Nou dalam kondisi pemulihan cedera. Selain itu Henry juga tengah menjalani proses perceraian dengan sang istri, Claire Merry.

Menikah pada 2003 silam, empat tahun berselang Henry bercerai dengan Claire dengan membayar nyaris 10 juta pounds atau sekitar Rp188,6 miliar guna menyelesaikan perceraian tersebut.

Cedera dan perceraian sekaligus memberi efek yang kurang baik untuk Henry, alhasil proses adaptasi di Barcelona juga terkena dampak buruknya.

"Saat meninggalkan Arsenal ke Barcelona, saya butuh satu tahun untuk sembuh," ungkap Henry kepada L'Equipe seperti dikutip dari Daily Mail.

"Saya tiba dengan cedera, saya akan melalui perceraian, saya harus belajar sistem baru. Anda mencampur semuanya, terus memainkan pikiran," imbuhnya.

Permasalahan tak berhenti sampai di situ. Henry masih harus berjuang mendapatkan tempat utama Barcelona di bawah komando Frank Rijkard.

Melawan nama-nama besar di Blaugrana seperti Ronaldinho, Samuel Eto'o dan bintang besar Camp Nou yang saat itu masih dalam 'pertumbuhan', Lionel Messi, semuanya tak berjalan mudah bagi Henry.

Keadaan itu diakui Henry membuat kesehatan mentalnya terganggu. Ia bahkan harus selalu berhobong kepada rekan setim soal kondisinya yang sebenarnya.

"Saat itu berbicara soal kesehatan mental jauh lebih sulit, benar-benar tabu. Bahkan di dalam grup," ujar Henry.

"Anda masuk ke ruang ganti, mereka bertanya; 'Apakah kamu baik-baik saja?' Saya menjawab; 'Ya'. Bahkan jika semuanya tidak berjalan dengan baik."

"Apakah kamu tidur dengan nyenyak? Saya jawab ya, meskipun tidak. Apa kamu menderita? Saya jawab tidak, bahkan jika Anda memang menderita." tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI