Suara.com - Pada akhir pekan ini, tepatnya Minggu (6/3/2022) waktu Meksiko, terdapat lanjutan laga Clausura Liga Meksiko yang mempertemukan tuan rumah Queretaro vs Atlas.
Duel yang berlangsung di Estadio La Corregidora itu sejatinya berjalan seru sejak menit pertama dimulai. Hanya saja, gol Julio Furch di menit ke-29 untuk Atlas mengubah situasi di stadion.
Suasana stadion yang sebelumnya penuh nyanyian dukungan, tiba-tiba menjadi mencekam karena gol Julio Furch tersebut ke gawang Queretaro.
Dalam hitungan menit, suporter kedua kubu terlibat perkelahian. Bahkan, beberapa penonton berhasil merangsek ke lapangan.
Baca Juga: Tak Dibawa Ralf Rangnick ke Etihad Stadium, Cristiano Ronaldo Pulang Kampung
Dilansir dari Marca, sebanyak 17 suporter harus meregang nyawa akibat kericuhan tersebut.
BBC melaporkan, 26 orang dilarikan ke rumah sakit dengan rincian tiga orang telah keluar, tiga lainnya cedera serius, 10 lainnya dalam kondisi rentan dan 10 lainnya tak mengalami gejala serius.
Korban nyawa paling banyak didapatkan oleh suporter Atlas, yang memang berstatus tim tamu dan memiliki jumlah paling sedikit di stadion.
Dalam rekaman yang beredar di media sosial, terlihat jelas aksi pengeroyokan terhadap suporter Atlas.
Mereka yang datang ke stadion bersama istri dan anak pun berlarian menyelamatkan diri agar tak terkena imbas dari kericuhan suporter itu.
Baca Juga: Terungkap, Ronaldo Absen saat Lawan Man City Bukan karena Cedera, tapi Keinginan Rangnick
Tragedi kelam yang terjadi di Liga Meksiko dan memakan korban jiwa ini pun menjadi buah bibir di kalangan penikmat sepak bola.
Banyak yang meminta agar kedua tim yakni Queretaro dan Atlas dihukum larangan bermain akibat ulah kedua suporternya tersebut.
Kejadian itu juga memantik reaksi dari FIFA. Induk sepak bola dunia itu menyebut kekerasan yang terjadi sebagai tindakan yang tak bisa diterima dan ditoleransi.
Di sisi lain, Presiden Liga Meksiko, Mikel Arriola mengatakan seluruh pertandingan pada hari tersebut pun harus ditunda demi menghormati korban.
“Mereka yang bertanggung jawab atas kurangnya keamanan di stadion akan mendapat hukuman berat. Keamanan para pemain dan pendukung adalah prioritas,” ujar Arriola dilansir dari BBC.
[Penulis: Felix Indra Jaya]