Suara.com - Asisten pelatih Persebaya Surabaya, Mustaqim mengakui hasil seri 1-1 melawan Persita Tangerang tak sesuai harapan karena tim Bajul Ijo menargetkan tiga angka sebelum pertandingan dimulai.
"Hasil yang tak sesuai harapan. Tentu kecewa, tapi di atas lapangan semua pemain sudah melakukan tugasnya secara maksimal," kata Mustaqim seperti dimuat Antara, Senin.
Mustaqim sendiri tetap bersyukur karena seluruh pemain Persebaya dalam kondisi bugar usai pertandingan sehingga siap menatap laga selanjutnya di BRI Liga 1 melawan Persik Kediri.
Persebaya hanya bermain seri 1-1 melawan tim papan tengah Persita pada pertandingan Liga 1 2021/2022 pekan ke-29 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (7/3/2022).
Baca Juga: Bali United Ogah Terlena di Puncak Klasemen, Fokus Hadapi Persiraja
Gol Persebaya dicetak Taisei Marukawa menit 45+1, sedangkan Ahmad Nur Hadianto mempersembahkan gol untuk Persita pada menit 40.
Hasil tersebut membuat Bajol Ijo, semakin sulit bersaing memperebutkan gelar juara dengan empat tim papan atas lainnya.
Pada laga yang dipimpin wasit Armyn Dwi S asal Sumatera Selatan itu, Persebaya memiliki peluang lebih banyak, bahkan kiper Persita Rendy Oscario tercatat empat kali melakukan penyelamatan krusial.
"Anak-anak kurang tenang memanfaatkan peluang sehingga tidak terjadi gol. Tapi, penampilan kiper Persita di bawah mistar pada pertandingan kali ini sangat luar biasa," kata Mustaqim.
Hanya meraih satu poin, pasukan Aji Santoso mengoleksi 55 poin atau beda delapan poin dari pemuncak klasemen Bali United yang memiliki 63 poin.
Baca Juga: Tekuk Persija, Bali United Mantap Bertengger di Puncak Klasemen BRI Liga 1
Bali United semakin kokoh di puncak usai mengandaskan Persija Jakarta 2-1 pada pertandingan yang berlangsung usai laga Persebaya melawan Persita berakhir.
"Perjuangan juara memang semakin sulit, tapi kami terus berupaya meraih hasil terbaik di beberapa pertandingan sisa," tutur Mustaqim.
Pemain Persebaya Samsul Arif menyayangkan hasil imbang yang didapat timnya dan berharap pada laga selanjutnya lebih tajam.
"Kami melawan tim yang bagus saat bertahan dan menumpuk di belakang. Lalu kami dihukum bola mati melalui skema tendangan penjuru. Ke depan kami lakukan evaluasi dan harus menang," kata striker senior asal Bojonegoro tersebut.