Pada saat diwawancarai BBC, dia berada 120 kilometer dari garis tempur.
"Saya tidak dibolehkan mengungkapkan apa peran saya dalam ketentaraan," kata Yuriy.

"Sekarang kami sedang diperintahkan. Setiap menit kami siap untuk pergi ke tempat yang mereka perintahkan. Saya belum menggunakan senjata, tetapi saya siap. Selalu, kapan saja!" tegasnya.
"Mereka (Rusia) bilang kami fasis, Nazi. Saya justru tak bisa menemukan kata yang tepat untuk melukiskan apa yang sedang mereka lakukan."
“Mereka menyerang rumah warga biasa, tetapi mereka bilang cuma menyerang infrastruktur militer. Mereka bohong."
"Saya tidak ragu sedikit pun bahwa Ukraina akan memenangkan perang ini. Saya tidak terpikir di luar itu. Saya yakin akan hal itu. Saya melihat tragedi ini menyatukan kami sebagai sebuah bangsa."
Vernydub menyatakan 'sangat menghormati' Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
"Orang-orang memanggil dia badut, padahal dia telah menunjukkan diri bahwa dia pemimpin sejati," celoteh Vernydub.
Vernydub mengatakan pikirannya sering melayang kembali ke malam di Madrid ketika Sheriff menang atas tuan rumah Real Madrid. si juara Eropa 13 kali.
Baca Juga: N'Golo Kante: Para Pemain Chelsea Kaget Roman Abramovich Jual Klub
"Ketika kami mengalahkan Real Madrid, saya tidak bisa membayangkan ini," kata dia.