Suara.com - Bek Persita Tangerang, Dedi Gusmawan, terkapar di lapangan seusai mengalami benturan keras dengan pemain Bhayangkara FC, Melvin Platje.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (1/3/2022) itu, Melvin Platje tak sengaja menendang area wajah Dedi Gusmawan.
Insiden nahas yang dialami oleh Dedi Gusmawan ini terjadi pada menit ke-72. Dia pun sempat tak sadarkan diri dan harus segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans.
Sementara itu, Melvin Platje yang dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Dedi Gusmawan harus mengakhiri laga lebih cepat karena diganjar kartu merah oleh wasit.
Baca Juga: Persib Bandung Permalukan Persija, Robert Rene Alberts Sampai Tertawa
Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro, memastikan bahwa Dedi sudah sempat sadar seusai mendapatkan penanganan di rumah sakit. Dia berharap, cederanya tak terlalu parah.
“Tadi ada informasi bahwa Dedi Gusmawan sudah mulai sadar. Saya berharap cederanya tidak terlalu serius. Saya belum tahu, belum ada kabar dari dokter tim,” kata Widodo dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan, Selasa (1/3/2022).
Profil Dedi Gusmawan
Dedi Gusmawan merupakan salah satu pesepak bola senior di Indonesia. Dia tercatat lahir di Deli Serdang, 27 Desember 1985.
Karier senior Dedi Gusmawan bermula dari PSDS Deli Serdang. Ia bermain selama dua tahun bersama klub berjulukan Traktor Kuning tersebut.
Baca Juga: Pelatih Persija Bantah Turunkan Pemain Cadangan Saat Hadapi Persib
Kemudian, Dedi bergabung dengan klub kebanggaan masyarakat Riau, PSPS, pada tahun 2008. Bersama Askar Bertuah, performanya terus mengalami peningkatan.
Posisi Dedi Gusmawan di jantung pertahanan pun tak tergantikan di PSPS. Selain jadi benteng, dia juga mendapat kepercayaan sebagai kapten tim.
Setelah empat musim bermain bersama PSMS, Dedi sempat memutuskan untuk bergabung ke Mitra Kukar pada tahun 2012.
Berama skuad Naga Mekes, Dedi Gusmawan menjadi salah satu pemain kepercayaan pelatih Stefen Hansson. Dia selalu jadi pilihan utama di jantung pertahanan.
Karena sudah memahami kualitas Dedi, Hansson pun memutuskan untuk memboyongnya ke Liga Myanmar saat bekerja untuk Zeyar Shwe Myay FC.
Saat itu, keputusan Hanson dan Dedi pindah ke Myanmar tak terlepas dari sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada PSSI sehingga membuat sepak bola Indonesia mati suri.
Namun, kebersamaannya dengan Zeyar Shwe Myay FC hanya berlangsung selama satu musim. Dia kemudian kembali ke Indonesia untuk memperkuat Mitra Kukar.
Sejak saat itu, Dedi sempat berpindah-pindah klub, mulai dari Semen Padang, PSM Makassar, Sulit United, dan terakhir memperkuat Persita Tangerang.
Sebagai informasi, Dedi merupakan salah satu pemain anyar yang direkrut Persita Tangerang pada bursa transfer paruh musim Liga 1 2021-2022. Saat itu, dia didatangkan dari klub Liga 2, Semen Padang.
Sejauh ini, pemain berusia 36 tahun itu selalu menjadi kepercayaan pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro, di jantung pertahanan.
Dia selalu tampil penuh pada 10 pertandingan terakhir Pendekar Cisadane di Liga 1 2021-2022. Sayangnya, pada laga terbaru, dia harus mengalami insiden nahas dengan Melvin Platje. [Muh Adif Setiawan]