Vasyl Kravets Ingin Tinggalkan Liga Spanyol Demi Bela Ukraina di Medan Perang

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 26 Februari 2022 | 15:35 WIB
Vasyl Kravets Ingin Tinggalkan Liga Spanyol Demi Bela Ukraina di Medan Perang
Bek Sporting Gijon, Vasyl Kravets. [Instagram/@realsporting]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemain Sporting Gijon asal Ukraina, Vasyl Kravets menegaskan segera ingin pergi dari Liga Spanyol untuk sementara waktu demi terjun perang membela Ukraina dari gempuran Rusia.

Jiwa nasionalisme Vasyl Kravets membara setelah tanah kelahirannya, Ukraina digempur Rusia dalam operasi militer yang dimulai sejak Kamis (24/2/2022).

Tak hanya Vasyl Kravets, rasa patriotik masyarakat Ukraina muncul setelah serangan Rusia dengan roket-roket yang menyasar beberapa kota besar negara tersebut.

Meski begitu niat Vasyl untuk bela negara terkendala berbagai macam masalah teknis, salah satunya aktivitas penerbangan Ukraina yang dinonaktifkan.

Baca Juga: Lewis Hamilton Tercepat, Mercedes Mendominasi Hari Terakhir Tes Pramusim di Barcelona

"Saya berkata jujur, saya ingin berperang dan menolong orang-orang di sana (Ukraina)," ucap Vasyl dikutip dari JOE.

"Akan tetapi, saya tidak bisa membantu karena saya tidak bisa menembak dan mengokang senjata. Namun, saya sangat ingin membantu.

"Jika saya bisa pergi, saya akan mempertahankan negara saya. Ini adalah kewajiban untuk orang Ukraina. Hampir semua bandara kami diblokir.

"Jika negara saya membutuhkan semua orang untuk membela negara, saya akan pergi. Saya akan berbicara ke klub dan saya akan pergi," imbuhnya.

Hal itu juga tak lepas dari kondisi keluarga Vasyl di Ukraina, komunikasi yang terjalin hanya sebatas melalui sambungan telefon.

Baca Juga: Ini Dia Lawan Barcelona di Babak 16 Besar Liga Europa

Keresahan Vasyl membuatnya tak bisa tidur nyenyak, khususnya setelah sang ibu bercerita kondisi di tempatnya yang dipenuhi suara bising tembakan.

"Saya tidak bisa tidur nyenyak. Ibuku menelepon, dia mendengar suara tembakan. Saya latihan, tetapi saya hanya berpikir tentang negara dan keluarga," ujar Vasyl.

"Istri saya menangis 8 hingga 10 kali sehari. Luar biasa, mereka ketakutan setengah mati." imbuhnya.

[Eko Isdiyanto]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI