Suara.com - Konflik Rusia-Ukraina mengundang perhatian dunia, tak terkecuali para pesepak bola top. Salah satunya adalah bek Manchester City, Oleksandr Zinchenko.
Oleksandr Zinchenko, yang merupakan pemain asal Ukraina, sepertinya menjadi salah satu orang paling kesal dengan keputusan Rusia menginvasi negaranya.
Dia sampai-sampai mengutuk dan menyumpahi Presiden Rusia, Vladimir Putin agar mati dengan cara yang menderita. Hal itu dia sampaikan di Instagram, Kamis (24/2/2022).
“Saya harap Anda mati dengan penderitaan yang paling menyakitkan," tulis Zinchenko di Instagram Story miliknya, @zichenko_96 disertai foto Vladimir Putin.
Baca Juga: Mulai Musim 2023/24 Kuota Pemain Asing di Liga Champions Asia Bertambah
Namun demikian, unggahan Oleksandr Zinchenko tidak bertahan lama di Instagram. Pihak media sosial milik Mark Zuckerberg itu menghapus unggahan tersebut.
Meski begitu, postingan tersebut sudah kadung diabadikan warganet lewat tangkapan layar. Sumpah serapah Zinchenko pun kini menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Itu bukan kali pertama Zinchenko mengutarakan perasaannya terkait situasi politik yang dihadapi Ukraina. Pada Selasa (22/2/2022) dia juga turut menyampaikan kekhawatirannya.
"Seluruh dunia beradab khawatir tentang situasi di negara saya. Saya tidak bisa menjauh dan mencoba menyampaikan pendapat saya," tulis Zinchenko dikutip dari Mirror.
"Negara tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Negara yang warnanya saya pertahankan di kancah olahraga internasional."
Baca Juga: Liga 3: Belitong FC Tuding Klub Prilly Latuconsina Berbuat Rasis
"Sebuah negara yang kami coba agungkan dan kembangkan. Sebuah negara yang perbatasannya harus tetap tidak dapat diganggu gugat."
Negara saya milik Ukraina dan tidak ada yang akan pernah bisa mengambilnya. Kami tidak akan menyerah! Kemuliaan bagi Ukraina," pungkasnya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) telah mendeklarasikan tentaranya untuk menyerbu Ukraina. Sejak itu, negara kelahiran Zinchenko dibombardir baik lewat serangan uadara maupun darat.
Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam pernyataan di televisi seperti dikutip dari AP News.