Sikap Tegas Schalke, Hapus Logo Gazprom Buntut Invasi Rusia ke Ukraina

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 24 Februari 2022 | 22:08 WIB
Sikap Tegas Schalke, Hapus Logo Gazprom Buntut Invasi Rusia ke Ukraina
Logo Schalke 04. [Twitter/@s04_en]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Klub Bundesliga 2 Jerman, Schalke 04 mengambil sikap tegas dalam menyikapi keputusan Rusia menginvasi Ukraina. Mereka mantap mencopot logo sponsor utamanya, Gazprom, perusahaan minyak asal Rusia.

Keputusan itu diumumkan Schalke 04 lewat media sosial Twitter. Mereka mengatakan telah mencopot logo Gazprom yang biasa terpampang di jersey pemain.

"Mengikuti perkembangan terakhir, FC Schalke 04 telah memutuskan untuk menghapus logo sponsor utama GAZPROM dari kaus klub," demikian pernyataan Schalke 04 via Twitter, Kamis (24/2/2022).

"Ini [logo Gazprom] akan diganti dengan huruf 'Schalke 04' sebagai gantinya."

Konflik Rusia-Ukraina menjadi sorotan dunia setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan negaranya melancarkan operasi militer di Ukraina Timur pada Kamis (24/2/2022).

Pemerintah Ukraina pun merespons dengan mengumumkan keadaan darurat yang ditanggapi pemimpin Uni Eropa dengan menggelar pertemuan demi membahas krisis pada Kamis (24/2/2022).

Memuncaknya ketegangan antar dua negara itu tak hanya disoroti pemimpin dunia dan politikus. Berbagai kalangan termasuk insan sepak bola juga menyampaikan kritik, terutama terhadap Rusia.

Penyerang Persipura Jayapura asal Ukraina, Yevhen Bokhasvili sebelumnya menumpahkan keluh kesahnya di media sosial terkait konflik tersebut.

Lewat Instagram, dia mengunggah foto yang menunjukkan peta Ukraina berwarna bendera negara Eropa Timur itu, Yevhen Bokhasvili mengirimkan doa untuk rakyat dan negara Ukraina.

Baca Juga: RUU Keolahragaan Resmi Jadi Undang-Undang, Suporter Indonesia Bakal seperti Pendukung Klub Bundesliga?

"Sekarang di masa yang sulit, semua Ukraina, semua Ukraina di seluruh dunia, tidak peduli berapa ribu kilometer memisahkan kita masing-masing, kita semua harus bersatu dan lebih kuat dari sebelumnya," tulis Yevhen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI